Cut Nyak Dien, Pahlawan Wanita dari Aceh yang Tak Pernah Lelah Melawan Penjajah, Ini Kisahnya

Saat kekuasaan Teuku Umar juga pengaruhnya cukup besar pada penjajah, ia terus  memanfaatkan momen itu untuk mengumpulkan rakyat Aceh di pasukannya.

Ketika jumlah rakyat Aceh sudah cukup di bawah komandonya melakukan rencana palsu kepada Belanda dengan mengklaim jika dirinya ingin menyerang basis Aceh.

BACA JUGA:SK Pemberhentian Peratin 'Nyaleg' Dalam Proses

Setelah itu lah Teuku Umar dan Cut Nyak Dien pergi dengan seluruh pasukan serta perlengkapan berat, senjata, dan amunisi Belanda. 

Namun, mereka tidak pernah kembali lagi ke markas Belanda dan Strategi itu disebut Het verraad van Teukoe Oemar atau disebut pengkhianatan Teuku Umar. 

Adapun taktik tersebut membuat Belanda marah dan melancarkan operasi besar-besaran untuk menangkap Cut Nyak Dien serta Teuku Umar.

Namun, para gerilyawan Aceh sudah dilengkapi perlengkapan untuk melawan penjajah Belanda.

BACA JUGA:Api Unggun Tandai Malam Terakhir Perkemahan HUT Pramuka di Pesisir Barat

Jakobus Ludovicus Hubertus Pel yang ketika itu menggantikan posisi Jenderal Jan van Swieten dengan cepat terbunuh oleh gerilyawan Aceh.

Pasukan kolonial Belanda pun akhirnya berada dalam situasi yang kacau.

Cut Nyak Dien bersama Teuku Umar menguatkan barisan para pejuang untuk mengusir Belanda dari Aceh. 

Salah satu keberhasilan mereka ditandai dengan merebut kembali kampung halaman Cut Nyak Dien dari penjajah Belanda.

BACA JUGA:Pendaftaran Mulai 17 September 2023, Kementerian Pertanian Buka 493 Formasi CPNS

Setelah waktu demi waktu berlalu, Teuku Umar gugur dalam perang di Meulaboh.

Rencana penyerangan suami kedua Cut Nyak Dien itu ternyata diketahui Belanda. Kondisi ini tak membuat Cut Nyak Dien menyerah.

Cut Nyak Dien dengan keadaan fisiknya yang mulai renta terus berupaya melarikan diri dari serangan Belanda.