
Saat itu, kondisi Cut Nyak Dien dan pasukan tempurnya melemah karena ancaman yang terus datang dari Belanda.
BACA JUGA:Destinasi Wisata di Kecamatan Ulubelu Tanggamus yang Instagramable
Ditambah lagi, panglima pasukannya bernama Pang Laot berkhianat. Mereka kemudian berhasil menemukan tempat persembunyian Cut Nyak Dien dan membawanya ke Kutaradja.
Selanjutnya, pada 1907, Cut Nyak Dien diasingkan ke pulau Jawa, tepatnya di Sumedang, Jawa Barat.
Dalam masa pengasingan itu, Cut Nyak Dien mengakhiri perjuangannya.
Kemudian Cut Nyak Dien meninggal pada 6 November 1908 karena usianya yang sudah renta dan sakit-sakitan.
BACA JUGA:Adi Praja Resmi Dilantik Sebagai PAW Peratin Kenali
Cut Nyak Dien dimakamkan di daerah pengasingannya di Sumedang.
Makam Cut Nyak Dien baru ditemukan pada tahun 1959 atas permintaan Ali Hasan, Gubernur Aceh saat itu.
Nah Presiden Soekarno menetapkan Cut Nyak Dien sebagai Pahlawan Nasional pada 2 Mei 1962.
Sementara itu, rumah Cut Nyak Dien di Aceh dibangun kembali oleh pemerintah daerah setempat sebagai simbol perjuangannya di Tanah Rencong itu.*