Industri Sudah Dilakukan PT Timah Sejak 1998, Airlangga : Hilirisasi Menjadi Kunci

Selasa 25-07-2023,16:04 WIB
Editor : Budi Setiawan

PT Timah Industri melakukan pembangunan pabrik tin solder powder dua line menggunakan teknologi canggih yang rencananya akan selesai pembangunan pada Januari 2024 dan komersial pada April 2024.

Tin solder powder ini rencananya memiliki kapasitas produksi 100 ton per tahun menggunakan dua line produksi yang ada, dan memiliki bangunan tersendiri dari produk yang lainnya.

“Teknologi dari Prancis dengan perusahaan Innovative Materials and Technologies (IMT) France Sarl. Kami sudah melihat kesana dan ada dua line yang akan kami bangun di pabrik tin solder powder ini,” kata Direktur Utama PT Timah Industri Ria Wardhani, dikutip Senin 24 Juli 2023.

Timah Industri memiliki 3 pabrik kimia dan 1 pabrik tin solder yaitu Stannic Chloride (SnCl4) berkapasitas 3.000 ton dengan merek BANKASTANNIC, Dimethyltin Dichloride (DMT) berkapasitas 8.000 ton dengan merek BANKASTAB DMT Series.

BACA JUGA:Tiba di Kampung Halaman, Kondisi Kesehatan Jemaah Haji di Batu Brak Langsung Diperiksa

Kemudian, Methyltin Stabilizer (MTS) berkapasitas 10.000 ton dengan merek BANKASTAB MT Series, dan tin solder berkapasitas 2.000 ton dengan merek BANKAESA.

Produk tin solder digunakan pada industri elektronik dan otomotif, sedang kantin chemical digunakan pada industri Polyvinyl chloride (PVC) sebagai bahan aditif tin stabilizer untuk pembuatan pipa konstruksi, profil, plastik PVC transparan dan lainnya.

Aplikasi logam timah secara global, berdasarkan data pada tahun 2020, antara lain 50% tin solder, 17% tin chemical, 13% tinplate, 7% baterai, 5% paduan tembaga, dan 8% aplikasi lainnya. Penggunaan logam timah dalam aplikasi-aplikasi tersebut akan tetap ditemui di masa mendatang. (*)

Kategori :