MEDIALAMPUNG.CO.ID - Hari dan penanggalan yang digunakan di Indonesia sendiri menggunakan penanggalan Masehi, yang mengikuti kalender Gregorian dan berdasarkan Romawi Kuno.
Kalender masehi mengenal beberapa penanggalan Matahari yang memiliki dua belas bulan dengan nama berbeda-beda.
Namun, kini pernahkah Kawula Muda berpikir dari asal usul nama bulan yang di kalender Masehi?
Yang mana faktanya, satu tahun Masehi terdapat dua belas bulan, yang memang hanya sepuluh bulan yang memang memiliki nama resmi.
BACA JUGA:Secara Umum Kualitas Air di Lambar Sesuai Standar Baku Mutu
Dan kini simak dari asal usul nama bulan yang berada dalam kalender Masehi ternyata kini berasal.
Kini memang terdapat tiga sumber yang digunakan untuk penamaan bulan Masehi, yaitu dewa Yunani dan Romawi serta penguasa Romawi dan angka, Kawula Muda.
BACA JUGA:Ingatkan Percepatan Tanam Padi, DKPP Pesbar Catat Penambahan 597 Hektare Sawah Sudah Tanam
Januari
Januari berasal dari nama Dewa Romawi, Janus. Dewa Janus adalah Dewa yang memiliki dua wajah.
Hal ini didasarkan Janus yang bisa melihat masa depan dan masa lalu.
Dianggap cocok sebagai nama pembuka bulan Masehi karena Janus juga dikenal sebagai Dewa Pintu yang menjadi perumpamaan peralihan ke tahun yang baru, Kawula Muda.
BACA JUGA:Meriah! 485 Siswa dari 15 Kecamatan di Lambar Ikuti Gebyar PAUD 2023
Februari
Februari berasal dari kata Latin ‘februa’ yang berarti ‘untuk membersihkan’.