LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Madrasayah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Lampung Barat, kini menjadi salah satu sekolah favorit di Bumi Beguai Jejama Sai Betik tersebut.
Hal ini dibuktikan tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah yang berada di bawah naungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) tersebut.
Seyogyanya lembaga pendidikan Islam tersebut membuka pendaftaran untuk calon siswa baru dijadwalkan pada Selasa-Kamis (2-4/5/2023).
BACA JUGA:Gelar Upacara Hardiknas 2023, Pj Bupati Lambar dan Peserta Upacara Kenakan Pakaian Adat
Namun pada pukul 08.00 WIB pada hari pertama dibukanya pendaftaran kuota sebanyak 112 orang calon siswa baru telah terisi penuh, dengan total pendaftar di hari pertama sebanyak 160 orang pendaftar.
Kepala MIN 2 Lambar Desi Arisandi menyampaikan permohonan maaf kepada para orang tua atau calon siswa baru yang tidak masuk dalam kuota penerimaan pada tahun pelajaran 2023/2024.
"Kami hanya memiliki kuota sebanyak 112 orang atau hanya untuk empat kelas, sementara Alhamdulillah jumlah pendaftar membludak, hingga pukul 08.00 WIB jumlah pendaftar sudah 160, sementara yang bisa kami terima hanya 112 orang itu pun termasuk kuota lima orang untuk warga Pekon Watas Kecamatan Balik Bukit tempat dimana sekolah kami berada," ungkap Desi Arisandi.
BACA JUGA:Jelang Kunjungan Presiden, Bupati Lamsel dan Gubernur Lampung Tinjau Pasar Natar dan Jalan Itera
Dalam penerimaan calon siswa baru, kata dia, pihaknya tidak menerapkan seleksi hanya nantinya seleksi kelas, termasuk tidak menerapkan zonasi, dalam artian seluruh masyarakat Lambar berhak untuk bersekolah di sekolah yang dipimpinnya tersebut.
"Tidak ada seleksi karena semuanya berhak, kami hanya menerapkan seleksi kelas nantinya," ujarnya.
Sementara Rahmad Safei, salah satu orang tua calon siswa baru mengungkapkan, ia bersama sejumlah orang tua dan calon siswa baru lainnya telah mengantri di sekolah tersebut sejak pukul 05.30 WIB.
BACA JUGA:Sadis! IW Tiga Kali Gorok Leher Sepupunya Saat Sedang Makan
Hal ini dilakukan lebih awal dari jadwal mengingat tingginya minat orang tua dan calon siswa untuk mendaftar.
"Kuotanya terbatas, jadi kami sejak pukul 05.30 WIB sudah mengantri dan banyak dari pendaftar yang tidak lagi masuk kuota, karena kuota penuh," akunya.*