MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung Liza Derni, menjelaskan jika saat ini ada 155 pelaku UMKM di Lampung yang bergerak dibidang perikanan, kemudian ada beberapa telah menembus pasar ekspor.
"Jumlah UMKM yang bergerak di bidang perikanan unggulan setidaknya ada 155. Ini harus terus kita bina sehingga bisa sampai ekspor. Beberapa yang ekspor itu ada di Pringsewu yaitu kerupuk kulit ikan patin dan abon ikan lele," ungkapnya saat dimintai keterangan usai mengikuti Musrenbang pada sektor kelautan dan perikanan yang berlangsung di Hotel Sheraton, Senin (13/3).
BACA JUGA:Sekdaprov Fahrizal Buka Rakor Pemanfaatan Redistribusi Tanah Objek Reforma Agraria
BACA JUGA:Pemkab Pesbar-ITERA Gelar Audiensi, Bahas Pelaksanaan KKN
Lanjutnya hilirisasi produk perikanan harus terus dibangkitkan dengan menghasilkan produk yang memiliki kualitas dengan standar ekspor dan juga pemasaran yang menggunakan digitalisasi.
"Jadi apa saja produk yang di hasilkan dari sektor perikanan harus terus didukung karena ini akan meningkatkan nilai jual yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
BACA JUGA:Pemkab Pesbar Mulai Seleksi Calon Paskibraka
BACA JUGA:DKPP Pesbar Dorong Petani Kembangkan Tanaman Cengkeh
Untuk diketahui Produksi perikanan di Provinsi Lampung pada tahun 2022 mencapai 329 ribu ton terdiri dari produksi perikanan tangkap sebesar 159 ribu ton dan produksi perikanan budidaya sebesar 171 ribu ton.
Sementara itu untuk volume ekspor perikanan mengalami peningkatan hingga 11,05 persen. Dimana pada tahun 2021 ekspor perikanan Lampung sebesar 18.482 ton, naik menjadi 20.525 ton pada tahun 2022, dengan nilai ekspor mencapai 2,63 triliun rupiah. *