MEDIALAMPUNG.CO.ID - Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, S.H, M.Si, M.Kn, Ph.D., (Nunik) meminta semua pihak bergandengan tangan menurunkan stunting di angka 14 persen pada tahun 2024 sesuai dengan target Pemerintah.
"Kita lakukan dengan maksimal untuk serendah mungkin menurunkan angka stunting, kalau bisa kita melampaui angka tersebut menjadi nol stunting karena ini merenggut masa depan anak bangsa," ungkapnya saat membuka acara koordinasi tim audit sunting Kabupaten/kota di Hotel Emersia, Bandarlampung, Rabu (12/10).
Wagub juga mengapresiasi semua pihak yang tetap setia berkomitmen dalam menurunkan angka stunting di Provinsi Lampung. Termasuk apresiasi atas terobosan BKKBN dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia melalui pendampingan keluarga, pendampingan dilakukan berkesinambungan mulai dari calon pengantin, ibu hamil dan pasca persalinan serta bayi hingga usia 2 tahun.
"Dengan pendampingan yang melekat pada keluarga diharapkan semua faktor risiko stunting dapat diidentifikasi sejak dini dan dilakukan upaya untuk meminimalisir faktor risiko tersebut," terangnya.
BACA JUGA:Lamtim Lanjutkan Program Vaksinasi PMK
Nunik juga mengajak peran serta semua pihak untuk memberikan perhatian yang bukan hanya cukup, tetapi lebih dan penuh untuk penanganan stunting di Provinsi Lampung. Menurutnya, permasalahan stunting ini sangat berpengaruh bagi pembangunan masa depan Indonesia.
"Permasalahan stunting memang harus ditangani secara serius karena stunting bukan hanya tentang masalah gagal tumbuh secara fisik namun masa depan seorang anak karena stunting mengindikasikan kemampuan kognitifnya," jelasnya.
Contoh, bila nyaris 24 persen anak Indonesia terkena stunting, maka 24 persen kekuatan pembangunan Indonesia di masa depan terancam hilang.
"Karena anak yang terkena stunting, memiliki kemungkinan tidak mampu dengan maksimal tumbuh dan berkemampuan dengan baik. Kita harus bergerak bersama jangan sampai ada satu persen pun yang dapat mengganggu pembangunan masa depan Indonesia," ajaknya.
BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan Santri Ponpes Al Falah Divonis 5 Tahun Penjara
Menurut Nunik, kerugian ekonomi bagi negara yang ditimbulkan oleh stunting juga merupakan masalah serius. Sekitar 2-3 persen Produk Domestik Bruto (PDB) hilang per tahun akibat stunting.
"Masa depan kita adalah masa depan anak-anak yang hari ini kita penuhi haknya. Kalau kita tidak berhasil memberikan mereka bekal yang cukup untuk memiliki masa depan cerah, berarti masa depan kita juga terancam," pungkasnya. (ded/mlo)