
Medialampung.co.id - Konflik gajah dan manusia yang terjadi di Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat mulai mereda. Satuan tugas (Satgas) penanganan konflik gajah yang terdiri dari Polisi Kehutanan (Polhut) dari Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS) Bidang Wilayah II Liwa Resort Suoh, Mahout (pawang gajah) TNI, Polri, dan masyarakat berhasil menggiring kawanan gajah masuk dalam hutan rimba.
Kepala BB-TNBBS Wilayah II Liwa Resort Suoh Sulki mengungkapkan, saat ini kawanan gajah tersebut sudah berada di Gunung Ayam, Rowogiri atau telah menjauh dari lahan garapan warga. Petugas terus siaga dan sewaktu-waktu kawanan gajah tersebut kembali keluar maka penghalauan kembali dilakukan. "Petugas gabungan masih berada di lapangan, siaga agar sewaktu-waktu kawanan gajah keluar digiring lagi, begitu juga selanjutnya, sehingga kawanan gajah tersebut bisa menjauh masuk dalam hutan rimba dan tidak kembali lagi ke lahan garapan dan permukiman," ungkap Sulki. Sementara itu, disinggung soal masih ditemukannya jerat binatang yang dipasang oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, ia membenarkan, bahkan beberapa waktu lalu dalam patroli yang dilakukan pihaknya menemukan adanya jerat dari kawat seling dan juga jerat berupa lubang yang diduga untuk menjerat binatang. "Untuk lubang kami timbun, sementara untuk kawat seling yang kami temukan itu kami amankan. Kami tegaskan, kalau ketahuan siapa pelakunya maka akan kami tindak secara tegas, tidak akan kami berikan toleransi," kata Sulki.