Komoditas Bawang di Lambar, Produksi Bagus tapi Sulit Pemasaran

Senin 22-06-2020,16:52 WIB
Editor : Budi Setiyawan

Medialampung.co.id – Bawang merah dan bawang putih menjadi salah satu komoditas hortikultura yang mulai dikembangkan di Kabupaten Lampung Barat. Komoditas tersebut bisa tumbuh subur, bahkan hasil produksi cukup tinggi. Hanya saja, pemasaran masih menjadi kendala sehingga menimbulkan keraguan bagi petani untuk terus  mengembangkan komoditas tersebut. 

Kabid Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Lambar Patoni mengungkapkan, pada tahun 2019  Kecamatan Sukau dan Balikbukit  menjadi daerah sasaran pengembangan  bawang merah dan bawang putih, dimana petani diberikan bantuan benih oleh Pemprov Lampung.

”Untuk tingkat produksi sangat tinggi,  dimana bawang Putih mencapai 18,7 Kwintal untuk Kecamatan Sukau, dan sekitar 40 kuintal untuk kecamatan Balikbukit, sementara untuk hasil produksi bawang merah hampir empat kali lipat dari hasil produksi bawang  putih,” ungkap Patoni di ruang kerjanya Senin (22/6).

Dikatakannya, meski tumbuh subur dan produksi yang sangat baik namun pada saat panen petani kesulitan untuk memasarkan. Selain karena tidak adanya  agen yang siap menampung,  segi kualitas yang dihasilkan khususnya bawang merah masih kalah dengan kualita bawang merah yang berasal dari Brebes.

”Ada perbedaan untuk bawang merah yang dihasilkan petani di Lambar dan  bawang merah asal Brebes, dimana untuk bawang merah  yang dihasilkan petani di Lambar memiliki kandungan air yang cukup tinggi, sehingga saat digoreng tidak serenyah bawang merah brebes,” kata dia.    

Hanya saja, mengingat pengembangan bawang merah dan bawang putih dari mendapatkan dukungan dari Pemprov Lampung maka, termasuk soal kendala pemasaran yang sebelumnya juga telah dilaporkan ke Pemprov maka tentunya Pemkab Lambar siap untuk terus mengembangkan,  

“Sebenarnya prospek bawang putih dan bawang merah itu bagus di produksi dan  terkendala di pemasaran itu sudah kita laporkan ke provinsi dan mendapatkan respon yang baik, kemudian pada tahun 2020 ini Lambar akan kembali mendapatkan bantuan untuk pengambangan bawang dengan luas 10 hektar untuk bawang,” kata dia.

Lanjut Patoni, selain bawang merah dan bawang putih yang potensial untuk dikembangkan di Lambar yakni komoditas pisang, dan petani sangat antusias untuk menanam komoditas tersebut, hanya saja terkendala  bibit.

”Sebelum revisi Lambar akan mendapatkan bantuan dari provinsi untuk 18  hektar, tetapi itu dibatalkan. Padahal sebenarnya petani sangat mengharapkan bantuan tersebut, terlebih pisang cavendish,” imbuhnya. (nop/mlo)

Tags :
Kategori :

Terkait