Kirab Budaya 100 Tahun Sri Sultan Hamengku Buwono Penuhi Jalanan Malioboro
Parade budaya Yogyakarta rayakan warisan leluhur dan kebhinekaan dalam kirab spektakuler-Foto: [email protected] -
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Yogyakarta kembali mempertegas jati dirinya sebagai pusat budaya Nusantara dengan menggelar Kirab Budaya dalam rangka memperingati satu abad usia Sri Sultan Hamengku Buwono.
Acara ini menjadi momentum berharga bagi masyarakat Yogyakarta untuk menunjukkan kekayaan tradisi dan sekaligus mempererat tali persatuan antar elemen budaya yang beragam.
Kirab budaya ini bukan sekadar seremonial semata. Ia menjadi panggung besar yang menghadirkan semangat pelestarian budaya sekaligus bentuk penghormatan terhadap peran panjang kepemimpinan Sultan dalam menjaga harmoni budaya di tengah masyarakat.
Prosesi kirab dimulai dari kawasan ikonik Malioboro, yang sehari-hari sudah menjadi jantung aktivitas budaya dan pariwisata.
BACA JUGA:Ma'ruf Amin Nilai Gaya Kepemimpinan Prabowo Sejalan dengan Nilai-Nilai Abu Bakar ash-Shiddiq
Namun pada hari itu, Malioboro berubah menjadi jalur kirab budaya yang penuh warna dan semangat.
Peserta kirab berjalan melewati jalan Ahmad Yani dan Trikora, sebelum akhirnya tiba di Alun-Alun Selatan yang menjadi titik akhir acara.
Sepanjang perjalanan, masyarakat tumpah ruah memadati sisi jalan, menyambut iring-iringan peserta yang mengenakan busana adat, membawa properti budaya, dan menampilkan kesenian khas dari berbagai daerah di Yogyakarta.
Jalanan yang biasanya dipadati kendaraan, hari itu berubah menjadi panggung terbuka yang menghadirkan keindahan tradisi secara langsung.
BACA JUGA:Mata Terasa Panas: Kenali Penyebab dan Solusi Efektifnya
Kirab ini tidak hanya diikuti oleh masyarakat lokal, tetapi juga menghadirkan partisipasi dari berbagai organisasi masyarakat, komunitas seni, hingga kelompok lintas agama dan budaya.
Kebersamaan ini menunjukkan bahwa budaya bukanlah milik satu kelompok saja, tetapi menjadi bagian dari identitas kolektif yang bisa dirayakan oleh siapa pun.
Tampak pula kelompok-kelompok seni yang memeriahkan acara dengan pertunjukan barongsai, tari topeng, jathilan, hingga reog.
Keterlibatan para seniman ini memperkaya nuansa kirab, memperlihatkan bahwa seni tradisi tetap hidup dan mendapatkan tempat di tengah masyarakat modern.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




