Pemkot Bandar Lampung Aman dari Kelangkaan Vaksin Dasar, Namun Stok Vaksin Rabies Menipis
Pemkot Bandar Lampung Aman dari Kelangkaan Vaksin Dasar, Namun Stok Vaksin Rabies Menipis--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Tumenggung, menegaskan bahwa persediaan vaksin wajib untuk bayi baru lahir dan balita di kota Bandar Lampung dalam kondisi aman. Ia menampik kabar terkait kelangkaan vaksin BCG maupun vaksin dasar lainnya.
Muhtadi menjelaskan bahwa seluruh jenis vaksin yang masuk kategori imunisasi dasar seperti BCG, Tetanus, hingga Hepatitis tersedia di seluruh jaringan layanan kesehatan pemerintah, mulai dari 31 puskesmas hingga posyandu. Rumah sakit daerah pun menerima suplai yang sama dari Dinkes.
“Tidak benar kalau disebutkan vaksin untuk bayi dan balita sedang kosong. Stoknya ada dan kami pastikan tersedia di seluruh puskesmas dan posyandu di Bandar Lampung,” ujarnya Sabtu 22 November 2025.
Ia menambahkan bahwa apabila terdapat rumah sakit swasta yang mengalami kekurangan vaksin dasar, kondisi tersebut terjadi karena fasilitas kesehatan swasta memang tidak memperoleh distribusi vaksin langsung dari Dinas Kesehatan.
BACA JUGA:Polresta Bandar Lampung dan Warga Bersihkan Saluran Air Cegah Banjir
“Kalau ada rumah sakit swasta yang kehabisan, itu bukan dari kami sumber suplai vaksin dasarnya,” jelasnya.
Meski demikian, Muhtadi mengakui adanya kekosongan vaksin rabies untuk manusia yang telah berlangsung beberapa bulan terakhir. Pihaknya sudah mengajukan permintaan tambahan ke pemerintah pusat, namun hingga kini belum ada kiriman masuk.
“Pengajuan sudah kami lakukan, tetapi sampai sekarang kami belum menerima suplai baru,” ungkapnya.
Saat ini, vaksin rabies hanya tersedia di dua puskesmas, yakni Puskesmas Satelit dan Puskesmas Way Kandis, dengan jumlah stok yang semakin menipis.
BACA JUGA:Seleksi Bintara Brimob 2026 Dimulai, 201 Peserta Jalani Rikmin di Polresta Bandar Lampung
“Stok yang tersisa hanya sekitar 100 dosis,” kata Muhtadi.
Ia menerangkan bahwa meningkatnya kebutuhan vaksin rabies dipicu banyaknya laporan gigitan hewan, mulai dari kucing, anjing, hingga monyet. Kekhawatiran masyarakat juga membuat permintaan vaksin bertambah, meskipun hewan penggigit belum tentu terkonfirmasi rabies.
“Walaupun belum ada kepastian hewannya positif rabies, masyarakat tetap meminta suntikan sebagai langkah pencegahan. Inilah yang membuat persediaan cepat habis,” tuturnya.
Muhtadi berharap pemerintah pusat segera mengirimkan tambahan vaksin agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





