Gunung Sibayak: Gunung Berapi Ringkas yang Menyimpan Banyak Cerita

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di dataran tinggi Karo, sebuah puncak yang berkabut dan berdesis menyambut pendaki yang datang dini hari demi menyaksikan matahari terbit: itulah Gunung Sibayak. 

Dengan ketinggian yang masih sering disebut sekitar dua ribuan meter, Sibayak menampilkan perpaduan jalur yang mudah dijangkau.

Kawah bercelah uap sulfur, serta panorama lembah Berastagi dan siluet Gunung Sinabung di kejauhan — paket lengkap untuk pendaki singkat maupun pembuat konten. 

BACA JUGA:Pulau Numfor, Surga Sunyi di Ujung Teluk Cenderawasih

Mengapa Sibayak Layak Dikunjungi

Sibayak punya beberapa keunggulan yang membuatnya populer. 

Pertama, jalurnya relatif pendek: banyak pendaki mencapai tepi kawah hanya dalam beberapa jam sehingga cocok bagi pemula atau mereka yang punya waktu terbatas. 

Kedua, lanskapnya berlapis — dari kebun dan hutan montana di kaki, lalu transisi ke lahan berbatu hingga punggungan kawah yang menampilkan retakan dan kristal belerang. 

Ketiga, setelah turun pendaki bisa menutup perjalanan dengan berendam di pemandian air panas tradisional di sekitar kaki gunung — pengalaman yang menyegarkan untuk memulihkan tubuh setelah trekking. 

BACA JUGA:Coban Putri Batu: Air Terjun Asri dengan Legenda Ken Dedes

Lokasi dan Akses Praktis

Sibayak berlokasi di Kabupaten Karo, tak jauh dari pusat wisata Berastagi. 

Dari kota Medan ke daerah ini umumnya ditempuh dalam rentang beberapa jam—bergantung kondisi lalu lintas—sehingga banyak wisatawan menjadikan Berastagi sebagai basecamp untuk memulai pendakian dini hari. 

Rute darat relatif mudah diatur: sewa mobil, naik travel, atau ikut paket tur lokal yang menyediakan antar-jemput. 

BACA JUGA:Eksplorasi Padang: Lima Destinasi Ikonik yang Wajib Masuk Daftar Liburan

Titik Mulai dan Karakter Jalur

Dua titik awal yang sering dipilih adalah jalur yang lewat Desa Semangat Gunung (dekat sumber air panas Sidebuk-Debuk) dan jalur dari sisi Jaranguda. 

Sumber: