Pulau Kri, Pusat Wisata Bawah Laut Raja Ampat
Pulau Kri Raja Ampat. - Foto instagram @sorong_info--
BACA JUGA:Rahasia Menggoreng Peyek agar Tetap Gurih, Renyah, dan Tidak Berminyak
Seiring meningkatnya kunjungan wisatawan, Pulau Kri menghadapi tantangan dalam menjaga kelestarian ekosistem.
Aktivitas wisata yang tidak terkontrol dapat menimbulkan ancaman, seperti kerusakan terumbu karang akibat injakan, sampah plastik, hingga polusi kapal.
Pemerintah daerah bersama masyarakat dan pengelola kawasan konservasi telah menerapkan langkah-langkah pengawasan. Salah satunya dengan mewajibkan kontribusi Pin Raja Ampat yang hasilnya digunakan untuk mendanai program konservasi.
Patroli laut rutin dilakukan untuk mencegah penangkapan ikan dengan cara merusak, sementara masyarakat setempat didorong terlibat aktif dalam pengelolaan homestay serta jasa wisata.
BACA JUGA:Filosofi Lemper, Jajanan khas Nusantara yang Punya Makna Hidup
Pulau Kri bukan sekadar destinasi wisata, melainkan bagian penting dari ekosistem global. Raja Ampat sendiri termasuk dalam kawasan segitiga karang dunia atau coral triangle, wilayah yang dikenal memiliki keragaman hayati laut tertinggi di bumi.
Kondisi ini menempatkan Raja Ampat, termasuk Pulau Kri, sebagai aset dunia yang perlu dijaga keberlanjutannya.
Dengan pengelolaan yang tepat, Pulau Kri bisa terus menjadi ikon wisata bahari Indonesia sekaligus contoh keberhasilan integrasi pariwisata dengan konservasi lingkungan.
Wisatawan tidak hanya mendapatkan pengalaman menikmati keindahan laut, tetapi juga turut berkontribusi dalam upaya pelestarian alam.
BACA JUGA:KUR BRI 2025: Solusi Pembiayaan Usaha dengan Cicilan Ringan Mulai Rp600 Ribuan
Apabila kesadaran menjaga lingkungan terus dipupuk, generasi mendatang masih bisa menikmati panorama Pulau Kri yang memesona.
Pulau kecil ini akan tetap berdiri sebagai saksi keindahan Raja Ampat, menyimpan kekayaan laut yang menjadi kebanggaan Indonesia dan warisan bagi dunia.(*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





