Menelisik Situs Cagar Budaya Batu Macan di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan
Situs Batu Macan bukan hanya peninggalan fisik berupa batu, tetapi juga menyimpan nilai-nilai moral, kearifan lokal, dan pesan kehidupan yang relevan hingga sekarang.-Foto Instagram@lahatterkini-
BACA JUGA:Danau Lau Kawar, Keindahan Sunyi di Kaki Gunung Sinabung
Alkisah, suatu hari ia menyaksikan dua ekor macan yang hendak menerkam seorang ibu beserta anak kecilnya.
Meski telah diperingatkan berkali-kali, kedua macan tersebut tidak mengindahkan peringatan tersebut. Karena murka, Si Pahit Lidah kemudian mengutuk mereka hingga berubah menjadi batu.
Lebih jauh lagi, kisah Batu Macan tidak hanya berhenti pada peristiwa kutukan semata. Dalam penuturan masyarakat, anak kecil yang diterkam tersebut diyakini merupakan hasil hubungan terlarang.
Sementara itu, dua ekor macan digambarkan sebagai macan betina dan macan jantan dengan niat saling menerkam. Dari kisah inilah kemudian Batu Macan dimaknai sebagai simbol adat yang berfungsi menjaga nilai moral, khususnya terkait larangan perzinaan dan pertumpahan darah.
BACA JUGA:Rekomendasi Pensil Alis untuk Tampilan Wajah Cantik dan Sempurna
Makna simbolik Batu Macan memiliki peran penting dalam kehidupan adat masyarakat di beberapa wilayah sekitar Lahat, seperti Kecamatan Gumay Ulu, Gumay Talang, Gumay Lembah, dan Pagar Gunung.
Situs ini dijadikan pengingat akan pentingnya menjaga norma dan etika dalam kehidupan bermasyarakat.
Kepercayaan terhadap Batu Macan tidak hanya bersifat mitologis, tetapi juga diwujudkan dalam praktik adat yang masih dikenal hingga kini.
Menurut keterangan juru pelihara situs, dahulu terdapat aturan adat yang harus dijalani apabila terjadi pelanggaran moral, terutama perzinaan.
BACA JUGA:Cara Cek Status KUR BRI 2025 Lewat Ponsel Menjelang Akhir Tahun
Seorang perempuan yang terbukti melanggar norma adat diwajibkan menjalani pengasingan sementara serta melaksanakan ritual pembersihan dengan menyembelih hewan tertentu.
Tujuan dari ritual tersebut bukan semata-mata hukuman, melainkan sebagai bentuk pemulihan keharmonisan sosial dan menjaga nama baik dusun.
Keberadaan Situs Cagar Budaya Batu Macan hingga saat ini masih terjaga, meskipun belum banyak dikenal oleh masyarakat luas.
Lingkungan situs yang berada di tengah perkampungan menunjukkan bahwa masyarakat setempat masih menghormati dan menganggapnya sebagai bagian penting dari identitas budaya mereka.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





