Tari Topeng Malang: Warisan Seni Majapahit yang Tetap Hidup hingga Kini

Tari Topeng Malang: Warisan Seni Majapahit yang Tetap Hidup hingga Kini

Tari Topeng Malang menjadi bukti bahwa warisan budaya Majapahit masih hidup di tengah masyarakat.-Foto Instagram@hoteltugu_malang-

BACA JUGA:Kitab Sutasoma Karya Mpu Tantular: Warisan Luhur dari Masa Keemasan Majapahit

Ritual dan Nilai Spiritual

Sebagai warisan budaya yang memiliki unsur sakral, setiap pementasan tari topeng tidak bisa dilakukan sembarangan. Sebelum pertunjukan dimulai, para penari dan pengrawit biasanya melakukan ritual khusus seperti doa bersama atau sesaji. 

Ritual ini bertujuan untuk memohon keselamatan serta menghormati leluhur dan roh pelindung kesenian tersebut.

Ritual pembuka ini juga menjadi bentuk penghormatan terhadap tradisi kuno yang masih dijaga hingga kini. Dalam pandangan masyarakat Malang, tari topeng bukan hanya hiburan, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap warisan spiritual dan nilai-nilai kebajikan dari masa lampau.

BACA JUGA:Mengenal Kerajaan Majapahit dan Peninggalannya yang Mendunia

Pelestarian Tari Topeng di Era Modern

Meski telah berusia ratusan tahun, Tari Topeng Malang tidak lantas hilang ditelan zaman. 

Hingga saat ini, banyak komunitas dan kelompok seni yang masih aktif melestarikan kesenian ini. 

Salah satu pusat pelestariannya berada di Kampung Polowijen, Kota Malang, yang dikenal sebagai tempat berkembangnya berbagai kesenian topeng tradisional. 

BACA JUGA:Ukiran Jepara: Warisan Abadi Sungging Prabangkara dari Zaman Majapahit

Di sana, generasi muda dilatih untuk memahami sejarah, teknik menari, hingga pembuatan topeng kayu dengan detail ukiran khas Malang.

Kesenian ini juga telah diwariskan secara turun-temurun hingga empat generasi. 

Para seniman berusaha mempertahankan bentuk aslinya, meskipun beberapa penyesuaian dilakukan agar tetap relevan dengan selera masyarakat modern. 

Kini, tari topeng Malang tidak hanya ditampilkan di panggung tradisional, tetapi juga di festival budaya, sekolah, dan ajang internasional sebagai bagian dari promosi budaya Indonesia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: