Ritual Adat Suku Kajang Ammatoa di Bulukumba: Menyatu dengan Alam dan Leluhur
Ritual adat Suku Kajang Ammatoa adalah cerminan kehidupan yang harmonis antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. - Foto Instagram@andianwarpurnomo--
BACA JUGA:Makna dan Filosofi Perahu Sandeq: Warisan Agung Suku Mandar Penakluk Lautan
Ritual Andingingi, misalnya, kini tidak hanya berfungsi sebagai upacara adat, tetapi juga sebagai sarana pendidikan budaya.
Generasi muda diajarkan untuk memahami makna di balik setiap doa dan simbol dalam ritual, agar nilai-nilai itu tidak hilang dimakan zaman.
Upacara ini menjadi bukti nyata bahwa tradisi tidak selalu bertentangan dengan kemajuan, asalkan dijaga dengan niat yang tulus.
Ritual adat Suku Kajang Ammatoa adalah cerminan kehidupan yang harmonis antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
BACA JUGA:Upacara Adat Mappacci: Tradisi Penyucian Diri Suku Bugis di Sulawesi Selatan
Melalui upacara Andingingi, masyarakat Kajang meneguhkan kembali prinsip hidup mereka: sederhana, jujur, dan penuh rasa syukur.
Di dunia yang semakin sibuk dengan kemajuan teknologi, masyarakat Kajang mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada kemewahan, melainkan pada keseimbangan dan ketulusan hidup.
Tradisi mereka bukan hanya warisan masa lalu, melainkan juga pelajaran berharga bagi masa depan — tentang bagaimana manusia seharusnya menghormati alam, menjaga hubungan sosial, dan hidup dalam kedamaian dengan sesama.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




