Simpolong Tattong: Gelung Bugis yang Menyimpan Nilai Keindahan dan Kekuatan

BACA JUGA:Asal-Usul Budaya Arisan di Indonesia

Bagian kiri, yang disebut anak tattong, dibuat dari rambut yang dilipat dan diikat kuat. 

Ini melambangkan keceriaan, semangat baru, dan harapan akan masa depan. 

Sementara itu, bagian kanan, yang disebut ibu tattong, memiliki makna yang lebih mendalam. 

Ia melambangkan kedewasaan, kebijaksanaan, dan tanggung jawab besar yang akan dijalani seorang perempuan setelah menikah.

BACA JUGA:Tradisi Makan Bersama di Indonesia: Warisan Budaya yang Merekatkan

Melati dan Simbol Spiritual

Elemen penting dalam tatanan simpolong tattong adalah 17 kuntum bunga melati yang disusun rapi di antara rambut. Angka 17 ini merujuk pada jumlah rakaat salat wajib, yang menjadi simbol kedekatan dengan Tuhan serta doa agar rumah tangga senantiasa diberkahi. 

Kehadiran bunga melati juga menghadirkan aroma wangi yang lembut, melambangkan kesucian, kemurnian, dan ketulusan hati pengantin perempuan.

Selain melati, terdapat pula jenis bunga lain seperti nigubah, eka, sibali, hingga kembang goyang. Setiap bunga memiliki makna masing-masing. Misalnya, kembang goyang yang diletakkan di bagian atas sanggul melambangkan keteguhan hati, harapan agar pengantin mampu menghadapi berbagai tantangan rumah tangga dengan berani.

BACA JUGA:Batik Melayu Kutai: Identitas Budaya yang Hidup di Kalimantan Timur

Mahkota Bando Patin Rajaka

Simpolong tattong semakin lengkap dengan hiasan kepala berupa bando patin rajaka. 

Mahkota ini tidak hanya memperindah tampilan, tetapi juga menjadi simbol kemuliaan, kehormatan, dan keanggunan pengantin perempuan.

Kehadirannya menegaskan bahwa kecantikan seorang wanita Bugis tidak hanya dilihat dari fisiknya, tetapi juga dari peran besar yang akan diembannya sebagai penjaga harmoni keluarga.

Sumber: