Tiga Rumah Adat Khas Kepulauan Riau dan Keunikannya
Rumah ini dirancang bukan sebagai tempat tinggal, melainkan sebagai ruang pertemuan atau kegiatan adat. Foto: Instagram@anakriau_--
Ruangan di dalamnya luas dan terbuka, cocok untuk mengadakan rapat adat, diskusi komunitas, atau upacara.
Di bagian atap terdapat ornamen berbentuk silang berwarna kuning, sebagai lambang penghormatan terhadap kekuatan spiritual.
2. Rumah Melayu Atap Limas
Jenis rumah ini paling umum dijumpai sebagai tempat tinggal masyarakat Melayu di Kepulauan Riau.
BACA JUGA:Rumah Adat Aceh: Struktur, Makna, dan Keunikan Budaya
Atapnya berbentuk limas, berfungsi menyalurkan air hujan dengan efisien dan memberi tampilan yang elegan.
Rumah ini terdiri dari beberapa bagian:
- Teras depan untuk tamu,
- Ruang tengah tempat berkumpul keluarga,
- Dapur di bagian belakang,
- Ruang belakang sebagai tempat penyimpanan atau ruang pribadi.
Material utamanya adalah kayu berkualitas, mencerminkan kesederhanaan dan nilai kekeluargaan yang kental.
BACA JUGA:Keunikan Kain Tradisional Aceh yang Sarat Makna dan Estetika
3. Rumah Lipat Kajang
Bentuk atap rumah ini menyerupai lipatan tajam, seperti kelokan sungai. Atap curam ini berfungsi untuk mengalirkan air hujan langsung ke tanah, mencegah genangan.
Keunikan lain dari rumah ini adalah ornamen ukiran bermotif tumbuhan dan hewan, yang mewakili filosofi kehidupan, cinta, dan keharmonisan dengan alam.
Seluruh bangunan umumnya dibuat dari kayu pilihan, menunjukkan perpaduan antara fungsi, seni, dan nilai budaya yang dalam.
BACA JUGA:Mesikhat: Busana Tradisional Suku Alas di Aceh Tenggara
Rumah adat di Kepulauan Riau lebih dari sekadar tempat tinggal—ia adalah simbol jati diri dan nilai luhur masyarakat Melayu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





