Warisan Budaya Bernilai Tinggi dari Sumatera Selatan adalah : Rumah Limas

Bahan Bangunan dan Teknik Konstruksi

Rumah Limas dibangun dengan menggunakan bahan kayu, dibangun dengan sistem rumah panggung. Setiap jenis kayu yang digunakan memiliki fungsi tertentu dan dipilih berdasarkan kekuatan serta makna budaya:

* Kayu unglen digunakan sebagai pondasi karena tahan air dan kokoh menopang bangunan.

* Kayu seru dimanfaatkan untuk kerangka rumah, tetapi tidak dipasang di lantai karena dianggap tidak boleh diinjak menurut kepercayaan lokal.

* Kayu tembesu dipilih untuk bagian lantai, daun pintu, serta jendela karena tahan lama dan mudah dibentuk.

Ukiran-ukiran dengan motif khas Sumatera Selatan menghiasi hampir seluruh bagian rumah, seperti pada dinding, pintu, dan tiang-tiang. Hiasan ini tidak hanya memperindah tampilan rumah, tetapi juga menyimpan makna simbolis tentang kepercayaan dan identitas budaya.

BACA JUGA:Tradisi Mandi Kasai: Warisan Pengantin Baru dari Lubuklinggau yang Mulai Terlupakan

Arah Bangunan dan Simbol Kehidupan

Rumah Limas yang dibangun menghadap arah timur dan barat. Penentuan arah tersebut bukan tanpa alasan, tetapi memiliki arti filosofis yang mendalam:

* Arah timur (matahari terbit) melambangkan kelahiran ataupun permulaan hidup.

* Arah barat (matahari terbenam) menandakan akhir dari kehidupan manusia.

Simbolisasi ini mengajarkan bahwa hidup adalah perjalanan dari awal menuju akhir yang harus dijalani dengan penuh kebijaksanaan dan kesadaran akan tujuan hidup.

BACA JUGA:Berikut Peran Penting Nutrisi dalam Meningkatkan Kekebalan Tubuh Anak

Fungsi Rumah Panggung dan Bentuk Atap

Karena kondisi geografis Sumatera Selatan banyak terdiri dari rawa dan dataran rendah, Rumah Limas dibangun di atas tiang-tiang tinggi seperti rumah panggung. Tujuannya adalah:

Sumber: