Tradisi Mandi Kasai: Warisan Pengantin Baru dari Lubuklinggau yang Mulai Terlupakan

Tradisi mandi kasai merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia, khususnya di Lubuklinggau. Foto : Instagram@drdianaputi--
MEDIALAMPUNG.CO.ID -Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi, termasuk dalam urusan pernikahan.
Di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, terdapat sebuah tradisi unik bernama Mandi Kasai.
Prosesi ini dilakukan setelah pasangan melangsungkan akad dan resepsi pernikahan, di mana mereka dimandikan secara adat oleh keluarga dan tokoh masyarakat.
Meski memiliki makna simbolis yang mendalam, kini mandi kasai nyaris tak lagi dilakukan oleh generasi muda.
BACA JUGA:Berikut Peran Penting Nutrisi dalam Meningkatkan Kekebalan Tubuh Anak
Makna Simbolis di Balik Mandi Kasai
Tradisi mandi kasai mengandung filosofi yang berhubungan dengan transisi hidup seseorang. Setelah resmi menikah, seorang pria dan wanita tidak lagi berada dalam fase lajang.
Prosesi mandi ini menjadi simbol penyucian diri serta kesiapan mental dan spiritual dalam menjalani kehidupan berumah tangga.
Air yang digunakan dalam prosesi ini biasanya berasal dari sungai. Dalam budaya masyarakat setempat, air sungai dipercaya memiliki kekuatan untuk membersihkan, menenangkan, sekaligus menyegarkan.
Momen ini juga menjadi bentuk restu dari keluarga dan lingkungan sekitar, agar rumah tangga yang dibangun bisa berjalan dengan damai, setia, dan harmonis.
BACA JUGA:Mahalini Bungkam Netizen yang Nyinyir: Dituding Lebih Sibuk Tampil Cantik daripada Rawat Anak
Urutan Pelaksanaan Tradisi
Mandi kasai bukan hanya soal membasuh badan. Prosesi ini diawali dengan membawa pasangan pengantin menuju sungai.
Mereka dibawa menggunakan tandu berbentuk angsa, yang disebut Joli Jempano. Tandu ini diarak oleh keluarga dan kerabat dekat, sambil diiringi musik tradisional dan sorakan penuh suka cita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: