Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya Jawa Timur

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Mengapa Jawa Timur patut menjadi destinasi wisata berikutnya? Jawabannya bisa ditemukan ketika menengok betapa kayanya lanskap alam dan budaya di provinsi ini. 

Dari gugusan gunung berapi aktif, air terjun megah, savana yang eksotis, hingga pantai berpasir putih yang menawan. 

Semua itu berpadu dengan keramahan penduduk dan kekayaan tradisi, menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi siapa saja yang datang.

Salah satu daya tarik utama yang membuat wisatawan rela berangkat dini hari adalah Kawah Ijen dengan fenomena Blue Fire-nya. 

BACA JUGA:Menyapa Ribuan Kelelawar di Gua Batman

Api biru menyala akibat pembakaran gas belerang di malam hari, menghasilkan cahaya alami yang langka dan memesona. 

Meski pendakian menuju puncak cukup menguras tenaga, keindahan nyala biru di kegelapan malam menjadi momen yang membuat setiap langkah terasa sepadan.

Dari Kawah Ijen, perjalanan bisa dilanjutkan ke Gunung Bromo, salah satu ikon wisata paling terkenal di Indonesia. 

Menyaksikan fajar menyingsing di Bukit Penanjakan menawarkan panorama dramatis: langit perlahan berwarna jingga keemasan, lautan pasir luas di kaki gunung, serta asap tipis yang keluar dari kawah aktif. 

BACA JUGA:Tari Bubu: Simbol Budaya Bahari Masyarakat Bengkulu

Perpaduan ini menciptakan pemandangan megah yang tak mudah dilupakan, dan selalu menjadi incaran lensa kamera wisatawan.

Bagi pencinta petualangan, Air Terjun Tumpak Sewu adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan. Dijuluki “Niagara-nya Jawa Timur,” air terjun setinggi lebih dari 100 meter ini memancarkan aliran air yang melebar bak tirai raksasa. 

Perjalanan menuju dasarnya penuh tantangan, wisatawan harus melewati jalur licin dan tangga bambu. Namun rasa lelah terbayar lunas saat tiba di bawah, melihat derasnya air yang mengalir dan hijaunya tebing-tebing di sekeliling.

Tak hanya soal alam, Jawa Timur juga punya sisi lain yang tak kalah menarik. Di sudut Kota Malang, ada Kampung Warna-Warni Jodipan yang dulu hanyalah pemukiman biasa. 

Sumber: