Tinggal di Mesir, Oki Jalani Kuliah Sambil Urus Anak dan Rumah Tangga

Tinggal di Mesir, Oki Jalani Kuliah Sambil Urus Anak dan Rumah Tangga

Oki Setiana Dewi Ceritakan Pengalamannya Tinggal dan Kuliah di Mesir. - Foto Instagram okisetianadewi--

BACA JUGA:Selektif Pilih Pasangan, Indra Bruggman Ungkap Penampilan Fisik Tetap Menjadi Pertimbangan

Salah satu bentuk culture shock yang ia alami adalah metode belajar yang sangat menekankan pada hafalan. 

Di Universitas Al-Azhar, para mahasiswa dituntut untuk menghafal banyak teks, baik Al-Qur'an, hadis, maupun perkataan para ulama klasik.

“Seluruh proses pembelajaran di sini sangat mengandalkan hafalan. Saya kaget di awal-awal karena jumlah hafalannya sangat banyak, apalagi saya mengambil jurusan agama. Jadi selain Al-Qur’an dan hadis, ada juga teks-teks ulama yang harus dihafal. Benar-benar tidak ada waktu selain belajar,” tuturnya.

Meski cukup menantang, Oki tidak mengeluh. Sebaliknya, ia menjadikan tantangan tersebut sebagai motivasi untuk terus belajar dan memperdalam ilmu agama. 

BACA JUGA:Kompak Meski Telah Bercerai, Ruben Onsu-Sarwendah Hadiri Ulang Tahun Anak dengan Penuh Kehangatan

Ia juga mengaku banyak belajar tentang kedisiplinan dan kesabaran selama menempuh pendidikan di sana.

Tinggal di negara dengan budaya berbeda tentu memberikan pengalaman tersendiri. 

Salah satu hal yang menarik perhatian Oki adalah karakter masyarakat Mesir yang menurutnya cenderung berbicara dengan nada tinggi, sesuatu yang cukup berbeda dengan budaya orang Indonesia yang cenderung lemah lembut dan tenang.

“Orang-orang Mesir itu karakternya lebih ekspresif, termasuk dalam berbicara. Mereka biasa menggunakan nada tinggi saat menyampaikan sesuatu. Sedangkan kita orang Indonesia terkenal sopan, halus, dan santun. Jadi ini menjadi pelajaran penting bagi anak-anak juga, mereka bisa belajar memahami perbedaan budaya,” jelasnya.

BACA JUGA:Gagal Berangkat Haji, Begini Cara Ruben Onsu Maknai Idul Adha Pertamanya sebagai Mualaf

Hal unik lain yang disoroti Oki adalah suasana malam di Mesir yang justru semakin ramai, terutama saat musim panas. 

Ia menyebut bahwa waktu shalat Isya di Mesir bisa sangat larut, bahkan mencapai pukul 10 malam, dan setelah itu masyarakat masih ramai beraktivitas hingga tengah malam.

“Di sini kalau malam justru makin ramai, terutama saat musim panas. Salat Isya sekitar jam 10 malam, dan taman-taman masih ramai sampai jam 12 malam. Masyarakatnya terbiasa beraktivitas hingga larut malam, dan itu sesuatu yang menarik buat saya dan anak-anak,” ujarnya.

Oki juga menyampaikan bahwa masa libur musim panas di Mesir cukup panjang, sekitar empat bulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: