Terminal Panjang Akan Disulap Jadi Sekolah Gratis untuk Anak Kurang Mampu

MEDILAMPUNG.CO.ID  – Pemerintah Kota Bandar Lampung berencana mengubah fungsi Terminal Panjang yang sudah lama terbengkalai menjadi SMA Siger, sekolah gratis bagi anak-anak kurang mampu dan berprestasi.

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyampaikan rencana tersebut saat meninjau kondisi terminal belum lama ini.

Eva menjelaskan, pendirian SMA Siger menjadi bagian dari komitmen Pemkot untuk memperluas akses pendidikan yang adil bagi anak-anak yang belum tertampung di sekolah negeri.

Lokasinya cukup luas, dapat menampung sekitar seribu hingga dua ribu siswa. Kami ingin sekolah ini menjadi peluang bagi anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan tetapi terkendala biaya,” kata Eva Dwiana. Senin 21 Juli 2025.

BACA JUGA:OH!SOME Mall Kartini Resmi Dibuka, Claw Machine Jadi Daya Tarik Utama Pengunjung

Sekolah Siger akan beroperasi di bawah Yayasan Siger Prakarsa Bunda dan dirancang sebagai lembaga pendidikan tanpa pungutan biaya, sehingga siswa dan orang tua tidak perlu khawatir terkait beban biaya sekolah.

Eva berharap, kehadiran SMA Siger dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan fasilitas pendidikan yang layak dan inklusif, serta dapat segera direalisasikan.

Namun, saat meninjau lokasi, Eva mengaku terkejut mendapati area Terminal Panjang telah ditempati sejumlah warga dan pedagang yang mendirikan bangunan tanpa izin.

“Saya sudah meminta Pak Camat dan Pak Kapolsek untuk membantu memberikan pemahaman kepada warga dan pedagang agar dalam dua bulan ke depan lokasi ini dapat dikosongkan. Bangunan-bangunan liar yang berdiri akan dibongkar untuk pembangunan sekolah,” tegasnya.

BACA JUGA:Lonjakan Kendaraan Sebabkan Kemacetan Parah di Sekitar Mall Kartini

Ia juga meminta doa dan dukungan dari masyarakat agar rencana pembangunan SMA Siger berjalan lancar dan dapat menjadi langkah nyata dalam memajukan pendidikan di Kota Bandar Lampung.

“Kami ingin tempat ini menjadi sekolah harapan, tempat anak-anak bisa meraih masa depan lebih baik melalui pendidikan,” tutup Eva.

Sumber: