Prediksi Carlos Ghosn Mulai Terbukti, Nasib Nissan di Ujung Tanduk

Prediksi Carlos Ghosn Mulai Terbukti, Nasib Nissan di Ujung Tanduk

Prediksi Carlos Ghosn soal masa depan Nissan kini terbukti dengan PHK massal dan kerugian besar-Foto NISSAN-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Nissan tengah menghadapi salah satu krisis terberat dalam sejarah perusahaannya. 

Raksasa otomotif asal Jepang ini mengumumkan langkah efisiensi besar-besaran dengan memangkas jumlah karyawan global hingga 20.000 orang—sekitar 15% dari total tenaga kerjanya di seluruh dunia.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini merupakan gelombang lanjutan setelah sebelumnya perusahaan telah melakukan pemangkasan dalam skala besar.

Langkah tersebut diambil sebagai respons terhadap tekanan berat yang datang dari disrupsi industri otomotif global, pergeseran tren pasar, serta melemahnya permintaan mobil konvensional.

BACA JUGA:Nissan Umumkan PHK 20.000 Karyawan dan Tutup 7 Pabrik Demi Efisiensi Global

Tidak hanya merumahkan puluhan ribu karyawan ternyata Nissan juga terpaksa harus mengurangi kapasitas produksinya sebesar 20%. 

Keputusan ini berdampak pada penutupan sejumlah pabrik di beberapa negara, sebagai bagian dari strategi restrukturisasi untuk mengurangi kerugian.

Namun upaya itu tampaknya belum cukup menyelamatkan perusahaan dari kondisi finansial yang memburuk.

Untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2025 lalu, Nissan telah memproyeksikan kerugian bersih sekitar US$ 5 miliar, ini angka tertinggi sepanjang sejarah perusahaan itu berdiri. 

BACA JUGA:Baru Oholu dan Õröba Si’öli: Pakaian Adat Nias yang Kaya Makna Budaya

Sinyal penurunan kinerja ini diperkuat dengan melemahnya penjualan mobil Nissan di berbagai pasar utama, termasuk Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

Media otomotif Carscoops dalam laporannya pada Rabu (14 Mei 2025) menyoroti bahwa meskipun Nissan sudah mengambil berbagai langkah efisiensi, penurunan performa perusahaan masih sulit terbendung. 

"Pemangkasan tenaga kerja dan penutupan pabrik belum mampu membalikkan tren penjualan yang terus menurun," tulis Carscoops.

Yang menarik, kondisi memprihatinkan Nissan saat ini pernah diramalkan oleh mantan CEO-nya sendiri, Carlos Ghosn

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: