Nissan Umumkan PHK 20.000 Karyawan dan Tutup 7 Pabrik Demi Efisiensi Global

Strategi Re:Nissan fokus pada penghematan Rp56,3 triliun lewat PHK dan efisiensi produksi-Foto NISSAN-
MEDIALAMPUNG.CO.ID — Nissan Motor Co., Ltd. akhirnya dengan resmi mengumumkan langkah drastis dalam restrukturisasi bisnis globalnya melalui strategi pemulihan jangka menengah yang bertajuk Re:Nissan.
Strategi ini mencakup pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan penutupan sejumlah fasilitas produksi sebagai upaya menghadapi tekanan keuangan serta tingginya biaya operasional.
Dalam laporan resmi yang dikutip dari Arena EV pada Rabu (14 Mei 2025), Nissan menyatakan akan memangkas sekitar 20.000 tenaga kerja secara global hingga 2027, serta menutup tujuh dari 17 pabrik yang dimiliki di berbagai negara.
Langkah ini merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas menjelang tahun fiskal 2026.
BACA JUGA:Gunung Tangkuban Perahu: Pesona Alam dan Kearifan Lokal Sunda
Presiden dan CEO Nissan, Ivan Espinosa mengatakan bahwa inisiatif Re:Nissan ditujukan untuk menghemat total biaya operasional sebesar 500 miliar yen (sekitar Rp56,3 triliun) dibandingkan tahun fiskal 2024 yang lalu.
Penghematan ini dibagi rata antara biaya tetap dan biaya variabel:
- 250 miliar yen dari biaya variabel akan dicapai dengan mempercepat proses rekayasa teknik memangkas jumlah pemasok serta membentuk tim efisiensi khusus yang terdiri dari 300 tenaga ahli.
- Nissan juga memindahkan sekitar 3.000 karyawan dari proyek jangka panjang ke program efisiensi biaya jangka pendek, dan menghentikan sementara beberapa proyek pengembangan produk yang dijadwalkan setelah 2026.
- 250 miliar yen dari biaya tetap akan dihemat melalui penutupan pabrik, PHK, serta pembatalan proyek pembangunan pabrik baterai di Kyushu, Jepang. Selain itu, Nissan juga telah menutup fasilitas produksi di Wuhan Tiongkok yang sebelumnya dikelola secara bersama mitra lokal Dongfeng.
BACA JUGA:Rahasia Air Hangat: Manfaat Tersembunyi Saat Mencuci Wajah
Fokus pada Kendaraan Listrik dan Efisiensi Produksi
Dalam upaya menyederhanakan proses produksi dan memperkuat posisi di pasar kendaraan listrik (EV), Nissan akan memangkas kompleksitas komponen hingga 70% dan mengurangi jumlah platform kendaraan dari 13 menjadi 7 pada 2035.
Langkah ini ditargetkan mampu menurunkan biaya rekayasa per jam sebesar 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: