Ratusan Siswa di Bogor Keracunan Nasi Kotak Program MBG

223 siswa keracunan nasi kotak MBG-Ilustrasi AI-
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Apa yang seharusnya menjadi program penyelamat gizi anak-anak Indonesia justru berubah menjadi malapetaka di Kota Bogor.
Sebanyak 223 siswa dari berbagai jenjang pendidikan—mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas—jatuh sakit usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kejadian ini kini telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), menandai betapa seriusnya dampak dari insiden tersebut.
Program MBG, yang semula diluncurkan dengan semangat memperbaiki kualitas gizi pelajar, kini berada di bawah sorotan tajam.
BACA JUGA:Mengapa Hanya Sebagian Hewan Menjadi Fosil? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Di antara sekian banyak sekolah yang menerima distribusi makanan, salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah Sekolah Bosowa Bina Insani.
Institusi ini sebelumnya dijadikan proyek percontohan, karena dianggap memiliki kantin dengan sarana memadai dan sistem distribusi yang efisien.
Namun harapan itu pupus ketika kasus keracunan massal mencuat ke permukaan.
Pihak Badan Gizi Nasional (BGN), sebagai pengelola program, langsung mengambil langkah korektif.
BACA JUGA:Trik Baru Memakai Blush On agar Warna Lebih Tahan Lama, Makeup Tetap Segar Seharian
Layanan dapur MBG di sekolah tersebut dihentikan sementara untuk dilakukan evaluasi menyeluruh. Inspeksi internal mengungkap bahwa meskipun fasilitas terlihat bersih dan layak, sistem pengolahan dan distribusi masih menyimpan celah yang berbahaya, terutama dalam hal waktu penyimpanan makanan dan ketepatan konsumsi.
Beberapa temuan awal menunjukkan bahwa jeda antara pengantaran dan konsumsi makanan terlalu panjang.
Dalam kondisi ini, makanan yang tidak segera dikonsumsi menjadi lahan subur bagi bakteri seperti Salmonella dan E.coli untuk berkembang.
Kegiatan sekolah yang membuat siswa menunda makan, serta kebiasaan membawa pulang makanan, memperparah risiko ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: