Pemanasan Global Ancam Keamanan Pangan, Beras Berpotensi Mengandung Racun

Pemanasan Global Ancam Keamanan Pangan, Beras Berpotensi Mengandung Racun

Temuan ilmiah menunjukkan bahwa perubahan iklim bisa mengubah beras menjadi ancaman kesehatan yang menjadi tersembunyi. - Foto Freepik.--

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Beras selama ini dikenal sebagai makanan pokok utama, terutama di kawasan Asia, dan memainkan peran penting dalam kehidupan sosial serta budaya masyarakat. 

Namun, temuan ilmiah terbaru menunjukkan bahwa perubahan iklim bisa mengubah beras menjadi ancaman kesehatan yang tersembunyi.

Sebuah penelitian kolaboratif yang dipublikasikan dalam The Lancet Planetary Health—melibatkan ilmuwan dari Columbia University, Amerika Serikat, dan Tiongkok—mengungkapkan bahwa suhu global yang meningkat dan konsentrasi karbon dioksida (CO₂) yang lebih tinggi dapat menyebabkan kadar arsenik anorganik dalam beras melonjak. 

Padahal, arsenik anorganik dikenal sebagai zat beracun yang berkaitan dengan berbagai gangguan kesehatan serius, seperti kanker, penyakit jantung, hingga gangguan perkembangan pada anak.

BACA JUGA:Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI dan Adaro Kini Bisa Bernapas Lega

Dampak Ganda Perubahan Iklim pada Tanaman Beras

Penelitian ini mengambil pendekatan baru dengan mensimulasikan kondisi iklim masa depan menggunakan teknologi Free-Air CO₂ Enrichment (FACE). 

Selama satu dekade, para ilmuwan melakukan eksperimen di kawasan Delta Sungai Yangtze, menanam berbagai jenis padi di empat lokasi dengan kondisi suhu dan CO₂ yang sengaja ditingkatkan.

Hasilnya menunjukkan bahwa:

- Kombinasi kenaikan suhu 2°C dan peningkatan CO₂ sebanyak 200 ppm menyebabkan kadar arsenik dalam beras meningkat drastis.

- Perubahan ini juga memicu perubahan mikroorganisme tanah dan reaksi kimia tanah sawah, sehingga mempercepat pelepasan arsenik ke air tempat padi tumbuh.

Ini membuktikan bahwa perubahan iklim berdampak langsung terhadap kualitas pangan yang kita konsumsi sehari-hari.

BACA JUGA:Berapa Banyak Daging yang Masih Ramah Lingkungan untuk Dikonsumsi?

Risiko Kesehatan di Negara-negara Asia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: