Pemanasan Global Ancam Keamanan Pangan, Beras Berpotensi Mengandung Racun

Pemanasan Global Ancam Keamanan Pangan, Beras Berpotensi Mengandung Racun

Temuan ilmiah menunjukkan bahwa perubahan iklim bisa mengubah beras menjadi ancaman kesehatan yang menjadi tersembunyi. - Foto Freepik.--

Studi ini memperkirakan dampak besar terhadap kesehatan masyarakat di tujuh negara Asia yang sangat bergantung pada beras, termasuk Indonesia, Vietnam, dan Tiongkok. Diprediksi, jika tren ini terus berlanjut hingga 2050:

- Risiko kanker paru-paru dan kanker kandung kemih bisa meningkat hingga 44%.

- Di Tiongkok saja, diperkirakan akan muncul lebih dari 19 juta kasus kanker tambahan akibat konsumsi beras tercemar arsenik.

Selain kanker, arsenik anorganik juga dikaitkan dengan:

- Diabetes

- Gangguan kehamilan

- Penurunan fungsi sistem imun

Bahkan, tren peningkatan arsenik dalam beras sudah mulai terlihat dalam satu dekade terakhir, meskipun lonjakan konsentrasi CO₂ belum setinggi prediksi masa depan.

BACA JUGA:Pulau Kubur Lampung: Keindahan Tersembunyi yang Menawarkan Ketenangan Alam

Langkah Adaptasi yang Mendesak Dilakukan

Para peneliti menekankan perlunya langkah-langkah adaptasi segera, seperti:

- Mengembangkan varietas padi yang tahan arsenik.

- Memperbaiki pengelolaan irigasi untuk mengurangi paparan arsenik.

- Meningkatkan proses pengolahan pasca-panen agar residu arsenik berkurang.

- Menetapkan standar batas aman arsenik dalam beras secara lebih ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: