Misteri Alam Semesta: Tak Berujung atau Masih Ada Batasnya?

Ilustrasi Alam Semesta. - Foto Freepik--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Alam semesta mencakup segala yang ada planet bintang, galaksi, serta ruang dan waktu.
Namun sampai saat ini, pertanyaan mengenai batas sejatinya alam semesta masih menjadi perdebatan.
Apakah alam semesta benar tidak terbatas atau kita hanya belum mampu menjangkau ujungnya.
Perjalanan ilmiah untuk memahami besarnya alam semesta telah berlangsung sejak masa para pemikir yang kuno.
BACA JUGA:BPKP Klarifikasi Isu Pendidikan di Lampung Terkorup Keempat Nasional
Terobosan besar terjadi pada awal abad ke-20 ketika astronom Edwin Hubble, dengan dukungan teori dari Henrietta Swan Leavitt dan rekan-rekannya, mengungkap bahwa nebula seperti Andromeda bukan sekadar awan gas di galaksi kita, melainkan galaksi-galaksi lain yang sangat jauh.
Melalui pengamatan terhadap bintang variabel Cepheid—bintang yang cahayanya berdenyut dalam pola teratur—Hubble berhasil menghitung jarak antar objek kosmik, Inilah awal dari kesadaran bahwa alam semesta jauh lebih luas dari dugaan manusia kala itu.
Dengan hadirnya Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST), para ilmuwan kini dapat menyelami bagian-bagian terdalam alam semesta.
Teknologi ini memberikan data penting tentang bentuk, laju ekspansi, hingga sifat-sifat ruang angkasa.
BACA JUGA:Inul Daratista Ungkap Rahasia Awet Muda Titiek Puspa: Rutin Mandi dengan Air Mineral
Seberapa Luaskah Alam Semesta yang Kita Tahu?
Menurut Dr Sara Webb dari Swinburne University of Technology alam semesta secara keseluruhan mungkin tidak akan pernah bisa diukur secara pasti.
“Secara fisik tidak mungkin mengetahui ukuran sebenarnya dari alam semesta,” jelasnya.
Namun, lanjutnya, kita bisa mengukur alam semesta teramati bagian alam semesta dari mana cahaya telah mencapai Bumi sejak Big Bang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: