PT Basemah Jaya Tekhnik Salurkan Bantuan Sembako dan Bangun Sumur Bor

PT Basemah Jaya Tekhnik Salurkan Bantuan Sembako dan Bangun Sumur Bor

PT Basemah Jaya Tekhnik menyalurkan kompensasi kepada warga Desa Kalibalangan yang terdampak pencemaran limbah pabrik sawit--

LAMPURA, MEDIALAMPUNG.CO.IDPT Basemah Jaya Tekhnik, sebuah perusahaan pengolahan sawit yang berlokasi di Dusun Tepuk Leban, RT IV / RW I, Desa Kalibalangan, Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara, sempat menjadi sorotan warga setempat lantaran diduga menyebabkan pencemaran lingkungan

Dalam upayanya menjawab keluhan tersebut, PT Basemah Jaya Tekhnik telah menyalurkan bantuan berupa 50 paket sembako, membangun satu sumur bor untuk masyarakat, serta melakukan perbaikan jalan berlubang. 

Selain itu, perusahaan juga membersihkan saluran kali yang sebelumnya diduga tercemar oleh limbah pabrik

"Kami telah menyalurkan bantuan dan melakukan beberapa langkah untuk membantu masyarakat. Semua ini kami lakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan," ujar Yulisah, Komisaris PT Basemah Jaya Tekhnik, saat dihubungi pada Kamis (1 Januari 2024).

BACA JUGA:Pasca Ambruknya Kedai Kopi di Gunung Balau, Polda Lampung Imbau Keamanan Bangunan Ditingkatkan

Lebih lanjut, Yulisah menyampaikan bahwa pihak Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung dan Dinas Lingkungan Hidup Lampung Utara telah melakukan pemeriksaan terhadap limbah pabrik, termasuk kelegalan izin perusahaan. 

"Tujuan kami tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar," tambahnya.

Sebelumnya, keluhan warga terkait pencemaran lingkungan oleh limbah pabrik mencuat, terutama terhadap kualitas air yang menjadi sumber kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Menurut warga setempat, air kali yang dulu menjadi sumber kebutuhan mereka kini tercemar limbah. 

BACA JUGA:Kawanan Gajah Liar Masuk Pemukiman Warga di Tanggamus, 7 Rumah Porak-Poranda

"Air kali ini sudah tercemar limbah pabrik, Pak. Sepanjang alirannya tidak bisa digunakan lagi, bahkan limbah sudah meresap ke sumur warga," kata FA, salah satu warga.

FA menambahkan, air sumur yang terkontaminasi limbah tidak layak digunakan, bahkan untuk mencuci pakaian sekalipun. 

“Jangankan untuk diminum atau dimasak, aroma busuknya saja melekat di pakaian kami,” keluhnya. 

Selain itu, tidak adanya billboard reklame yang menunjukkan identitas perusahaan juga menimbulkan spekulasi masyarakat tentang kelegalan operasional pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: