Ini Sosok Pemimpin Sementara Hamas Setelah Kematian Yahya Sinwar

Ini Sosok Pemimpin Sementara Hamas Setelah Kematian Yahya Sinwar

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dilaporkan tewas dalam operasi militer Israel di Rafah, Gaza pada Kamis, 17 Oktober 2024--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Setelah laporan mengejutkan tentang kematian Yahya Sinwar, pemimpin utama Hamas, Khaled Meshaal dilaporkan telah mengambil alih peran sebagai pemimpin sementara gerakan tersebut.

Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina, terutama setelah serangan Israel yang menargetkan Sinwar. 

Kematian Sinwar yang dikonfirmasi oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Kamis, 17 Oktober 2024, telah membawa dampak besar dalam dinamika konflik ini.

Sumber-sumber terpercaya dari saluran televisi Lebanon, LBCI, mengungkapkan bahwa Meshaal kini memegang kendali atas seluruh kegiatan komunikasi Hamas, termasuk negosiasi penting dengan pihak-pihak internasional. 

BACA JUGA:Israel Serang Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, Prajurit TNI Jadi Korban

Meshaal, yang sebelumnya memimpin Hamas dari luar Palestina, sekarang bertanggung jawab atas hubungan kelompok ini dengan aktor-aktor kunci seperti Turki, Qatar, dan Mesir. 

Ini adalah langkah strategis yang diambil oleh Hamas untuk menjaga stabilitas internal dan menjaga kelangsungan diplomasi di tengah situasi yang sangat tegang.

Meshaal bukanlah sosok baru dalam kepemimpinan Hamas. Ia telah lama menjadi tokoh sentral dalam gerakan ini dan dikenal memiliki pengalaman luas dalam negosiasi dan diplomasi internasional. 

Dengan naiknya Meshaal sebagai pemimpin sementara, Hamas tampaknya sedang berusaha mengelola situasi genting ini dengan fokus pada upaya diplomasi, meskipun konflik di lapangan terus berlanjut.

BACA JUGA:Sempat Dikabarkan Hilang Pasca Serangan Israel, Komandan Pasukan Quds Iran Dinyatakan Sehat

Kematian Sinwar juga membawa pertanyaan tentang masa depan strategi Hamas. 

Sinwar, yang disebut-sebut sebagai otak di balik serangan besar Hamas pada 7 Oktober 2023, merupakan tokoh kunci yang dianggap sangat berpengaruh dalam organisasi tersebut. 

Pergantian kepemimpinan ini kemungkinan akan mempengaruhi pendekatan Hamas terhadap konflik dengan Israel, namun hanya waktu yang akan menunjukkan sejauh mana perubahan ini akan berdampak pada situasi yang lebih luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: