Pencarian Korban Hanyut di BNS Lampung Barat, Tim Gabungan Sisir Sungai Sejauh 5 Km dengan 3 Perahu
--
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Tim gabungan melakukan penyisiran sungai Way Semangka di Pekon Trimekar Jaya Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) Kabupaten Lampung Barat, Lampung dalam upaya pencarian Sodikin warga setempat yang dilaporkan hanyut di Sungai Way Semangka pada Kamis 4 April 2024.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat Padang Prio Utomo mengatakan, proses pencarian pada Jumat 5 April 2024 dilakukan oleh tim yang melibat tim dari Basarnas Provinsi tujuh orang, Tim BPBD satu regu (11 personil) yang terdiri dari tim komando, personil SAR dan personil pendukung lapangan, serta didukung juga oleh personil pendukung lainnya di Pusat Komando di Pusdalops PB BPBD sistem piket standby bergantian 10 personil.
“Selain itu turut terlibat juga pihak dari TNI, Polri, instansi terkait lainnya dan masyarakat sekitar dalam proses pencarian korban,” ungkap Padang Prio Utomo, didampingi Kabid Kedaruratan Mekal Novisa.
Dijelaskan, proses pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu karet dua unit dan perahu fiber satu unit.
BACA JUGA:Pj Bupati Nukman dan Dandim Tinjau Lokasi Banjir di BNS Lampung Barat
Hingga saat ini korban belum ditemukan, proses pencarian masih berlanjut dan sudah dilakukan penyisiran sejauh ±5 kilometer dari titik kejadian.
“Pencarian masih akan dilakukan, semoga korban bisa segera ditemukan,” harapnya, seraya menambahkan korban berusia sekitar 35 tahun.
Seperti diketahui, nasib naas menimpa Sodikin warga Pekon Trimekar Jaya, Kecamatan BNS. Ia dilaporkan tenggelam, usai perahu yang ditumpangi di aliran sungai Way Semangka terbalik, Kamis sore 4 April 2024 sekitar pukul 17.30 WIB.
Didin salah seorang korban selamat mengungkapkan, kejadian tersebut bermula saat ia bersama korban dan satu rekam lainnya serta warga Pemangku Srinadi, Pekon Trimekar Jaya bergotong-royong memperbaiki perahu rakit.
BACA JUGA:Banjir BNS Timbulkan Kerugian Materi Sekitar Rp150 Juta
"Sekitar pukul 4 sore (16.00 WIB) kami bersama masyarakat gotong-royong memperbaiki rakit," ungkapnya.
Karena tali rakit ada yang kurang pas, maka harus diperbaiki, sehingga ia dan korban Sodikin berniat menyeberang menggunakan perahu.
"Kami naik perahu sampan milik mang Ebah. Pas udah di tengah lewat sedikit, tiba-tiba perahu sampan malang dan tenggelam, dan saya berenang ke pinggir," ujarnya menceritakan.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: