Resmi! Jalan Liwa-Krui Ditutup Total Sejak Pagi Hingga Sore, Sepeda Motor dan Mobil Dilarang Melintas
--
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Untuk memaksimalkan penanggulangan jalan longsor di Kilometer (KM) 17 Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, akses jalan Liwa-Krui kini resmi ditutup secara total sejak pagi hingga sore hari.
Penutupan jalan tersebut, ialah larangan melintas untuk seluruh kendaraan baik Sepeda Motor, Mobil maupun angkutan barang yang berlaku sejak pukul 08:00-12.00 WIB dan Pukul 13:00-16:30 WIB dan dikecualikan untuk kendaraan prioritas khususnya Ambulance.
Namun terkait dengan kapan akan dilakukan penutupan total jalan tersebut, secara tekhnis saat ini pihak terkait akan lebih dulu melakukan persiapan, memasang plang dan sosialisasi.
Penutupan jalan itu secara resmi disampaikan pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II Provinsi Lampung berdasarkan hasil rapat pembahasan manajemen lalu lintas penanganan longsoran KM 257+575 Ruas Kota Liwa – SP. Gunung Kemala, Kabupaten Lampung Barat yang dipimpin oleh Kepala BPJN Lampung Susan Novelia.
BACA JUGA:Getaran Gempa di Bengkulu Selatan Terasa Hingga Pesisir Barat
PPK 2.3 BPJN Satker Wilayah ll Lampung Joko Wisargo S.T, .M.T melalui Koordinator Tehnik Lapangan Rusmadi Gani S.T, M.T, menerangkan, keputusan penutupan jalan itu dituangkan dalam berita acara pada rapat gabungan yang dihadiri sejumlah unsur diantaranya Dinas Perhubungan, Ditlantas Polda Lampung, BB-TNBBS, Satker PJN Wilayah II Lampung, PPK 2.3 Provinsi Lampung, Polres Lambar, Polres Pesisir Barat, PT Suci Karya Badinusa pada Kamis 21 Maret 2024.
Disampaikan, telah terjadi fenomena alam tanah longsor di KM 257+575 Ruas Jalan Kota Liwa-Sp. Gunung Kemala yang mengakibatkan naiknya perkerasan badan jalan dari elevasi permukaan jalan eksisting.
"Pada tahun 2023 telah dilakukan penanganan oleh pihak BPJN Lampung dan Penyedia Jasa dengan berbagai alternatif mulai dari perataan badan jalan, perkuatan dengan lapis pondasi Kelas A, hingga pemancangan cerucuk kayu gelam untuk mengatasi permasalahan tersebut. Namun penanganan tersebut belum mampu menuntaskan permasalah naiknya perkerasan badan jalan dikarenakan adanya dorongan massa tanah lereng dari sisi jalan (sliding),"papar Rusmadi.
Berdasarkan hal tersebut, Tenaga Ahli dari Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur (BGTS) telah melakukan pendampingan untuk penanganan.
BACA JUGA:Warga Keluhkan Tower BTS di Pekon Pahayu Jaya Sering Tak Berfungsi
Hasil dari pendampingan yang telah dilakukan merekomendasikan adanya penanganan struktural untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Target pekerjaan untuk menjaga fungsional jalan dalam menghadapi arus mudik lebaran Tahun 2024 yaitu menggali dan membangun saluran drainase di bagian tebing untuk mencegah air naik ke badan jalan, serta menimbun badan jalan dengan material dari pembongkaran perkerasan aspal eksisting,"jelasnya.
Namun, dari pihak pelaksana PT. Suci Karya Badinusa menyampaikan permasalahan di lapangan, dimana longsor susulan masih terus terjadi, setiap dilakukan pemotongan tebing material kembali runtuh sehingga bidang longsornya semakin meluas.
Selain itu, kendaraan tonase berat yang tetap memaksa melintas sering tergelincir/terguling sehingga alat berat yang dipersiapkan untuk menangani longsor harus menangani evakuasi kendaraan dan menghambat efektifitas pekerjaan di lapangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: