Ternyata Ini Senjata Rahasia Anies yang akan Dipakai di Pilpres 2024

Ternyata Ini Senjata Rahasia Anies yang akan Dipakai di Pilpres 2024

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Elektabilitas pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, hampir selalu di posisi ketiga di bawah Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran.

Media internasional mengulas senjata rahasia Anies Baswedan untuk kalahkan Prabowo dan Ganjar.

Anies Baswedan belakangan dengan berani mengatakan bahwa dirinya menolak program unggulan Jokowi, yaitu Ibu Kota Nusantara.

Menurutnya, masyarakat tidak butuh IKN karena itu akan membuang-buang uang negara saja.

BACA JUGA:Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru 2023, Siapa Paslon Paling Kuat?

“Yang dibutuhkan Indonesia saat ini pemerataan pertumbuhan, dimana pembangunan dilakukan tidak di satu lokasi saja, tapi di banyak lokasi. Jangan sampai kita membangun hanya di satu lokasi, malah nantinya akan menimbulkan ketimpangan baru,” ujarnya.

“Kami saat ini sedang menyiapkan struktur program agar bisa mendorong desa untuk lebih berkembang, kota kecil menjadi menengah, dan kota menengah akan menjadi besar di seluruh Indonesia,” lanjut Anies.

Menyebut bahwa hal tersebut bisa jadi "senjata rahasia" Anies Baswedan untuk memenangkan Pilpres 2024 mendatang.

Dalam ulasan tersebut, SCMP menyinggung tentang bagaimana Anies yang mengejutkan berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2017 lalu dan mengalahkan Ahok.

BACA JUGA:Singgung Mengenai IKN, Anies : Anggaran Besar Seharusnya untuk Kebutuhan Lebih Urgen

Pada saat itu, Anies menggunakan isu irisan agar mendapatkan simpati dari masyarakat.

"Selama pencalonannya dulu sebagai gubernur Jakarta tahun 2017, Anies telah mengalahkan gubernur sementara Basuki Tjahaja Purnama dalam putaran kedua, setelah kalah pemungutan suara awal, dengan mempolitisasi komentar yang dibuat politisi Kristen keturunan Tionghoa dianggap menghujat Islam oleh beberapa orang," tulis SCMP.

Ian Wilson, dosen senior berspesialisasi dalam politik Indonesia di Universitas Murdoch di Perth juga mengatakan " Saya pikir ketika tekanan biaya hidup dan berbagai permasalahan lainnya berdampak ke kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, dengan melihat jumlah uang yang dibelanjakan untuk [Nusantara] adalah sesuatu yang dapat ditangkap oleh lawan politik,” tutupnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: