Gubernur Lampung Resmikan Gedung Pusat Kajian Cassava, Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada dan Kakao di Unila

Gubernur Lampung Resmikan Gedung Pusat Kajian Cassava, Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada dan Kakao di Unila

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meresmikan Gedung Pusat Kajian Cassava, Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada dan Kakao Fakultas Pertanian di Universitas Lampung, Rabu 8 November 2023.

Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatangan batu prasasti oleh Gubernur Arinal Djunaidi, Sungai Budi Group Widarto dan Rektor Universitas Lampung Lusmeilia Afriani.

Gedung ini merupakan hibah dari Keluarga Winata (Widarto: Sungai Budi Group) untuk Universitas Lampung, khususnya Fakultas Pertanian. 

Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, Gubernur Arinal mengapresiasi kepada Bapak Widarto bersama jajaran yang telah bersedia menyumbangkan bangunan Gedung Pusat Kajian Cassava, Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada dan Kakao ini. 

BACA JUGA:Pemprov Lampung Raih Anugerah Pengadaan 2023 untuk Penggunaan Produk Dalam Negeri Terbesar

Gedung Pusat Kajian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berharga bagi perkembangan penelitian dan pengabdian masyarakat tentang Cassava (singkong), Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada dan Kakao di Provinsi Lampung dan di Indonesia. 

“Saya sangat berharap kepada Universitas Lampung khususnya Fakultas Pertanian agar tidak hanya mendidik orang menjadi tahu tentang ilmu pengetahuan, namun pada saat setelah selesai dia harus mampu menerapkan ilmu yang didapatkan,” kata Arinal.

Arinal juga mengajak Fakultas Pertanian Universitas Lampung bersama pihak terkait untuk bekerja secara profesional dalam mendukung sektor pertanian Lampung.

Gubernur Arinal menjelaskan bahwa Provinsi Lampung merupakan produsen tapioka terbesar di Indonesia.

BACA JUGA:Enam Raperda Usul Inisiatif DPRD dan Pemprov Lampung Disepakati Jadi Perda

Di Provinsi ini terdapat sekitar 74 pabrik tapioka, dengan kapasitas produksi lebih dari 2 juta ton.

Aktivitas semua pabrik tersebut membutuhkan bahan baku ubi kayu sebanyak minimal 8 juta ton.

Namun, ketersediaan bahan baku di Lampung hanya sekitar 6,5 juta sampai dengan 7 juta ton per tahun. Kondisi tersebut mengakibatkan industri tapioka di Lampung rentan mengalami kekurangan bahan baku. 

“Oleh karena itu, saya berkomitmen untuk mendukung segala upaya yang dilakukan untuk dapat meningkatkan ketahanan pangan, khususnya komoditas Cassava/singkong, Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada dan Kakao,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: