Pemprov Lampung Sosialisasi Bahaya Terorisme dan Radikalisme Kepada Siswa dan Guru se-Lampung

Pemprov Lampung Sosialisasi Bahaya Terorisme dan Radikalisme Kepada Siswa dan Guru se-Lampung

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Fahrizal Darminto, mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, membuka Sosialisasi Bahaya Terorisme dan Radikalisme untuk Siswa/i beserta Guru Pendidikan Agama SMA Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, di Hotel Horison, Bandarlampung, Selasa 7 November 2023.

Fahrizal menyambut baik dilaksanakannya kegiatan ini sebagai wahana untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya bahaya terorisme dan radikalisme.

Menurutnya, terdapat beberapa ciri yang bisa dikenali dari sikap dan paham radikal. Pertama, intoleran (tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain). 

Kedua, fanatik (selalu merasa benar sendiri, menganggap orang lain salah) dan ketiga eksklusif dan keempat revolusioner.

BACA JUGA:Pemprov Lampung Gelar Bimtek Aplikasi Kartu Petani Berjaya Berbasis Elektronik

Juga terdapat faktor lain yang dapat memotivasi seseorang bergabung dalam jaringan terorisme. 

Motivasi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor Pertama yakni faktor domestik yaitu kondisi dalam negeri. 

Kedua, faktor internasional, yakni pengaruh lingkungan luar negeri yang memberikan daya dorong tumbuhnya sentiment seperti ketidakadilan global, politik luar negeri yang arogan, dan imperialisme modern negara adidaya.

Kemudian Ketiga, faktor kultural yang sangat terkait dengan pemahaman yang dangkal dan penafsiran yang sempit dan leksikal (harfiah).

Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan bahwa Radikalisme banyak menjangkiti generasi milenial.

BACA JUGA:Waduh! Kendaraan Mati Pajak di Lampung Bakal Tidak Bisa Isi BBM di SPBU

Hal tersebut berdasarkan tingkat keterpaparannya, dibandingkan generasi Z pada rentang usia 14-19 tahun, dan generasi X yang berusia 40 tahun ke atas. 

Radikalisme banyak menjangkiti mereka yang berusia 20-39 tahun.

Hal itu didasari beberapa faktor yaitu generasi milenial ada di masa pertumbuhan yang tingkat kedewasaannya dalam proses pembentukan, dan masih mencari jati diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: