Pemprov Lampung Sosialisasi Bahaya Terorisme dan Radikalisme Kepada Siswa dan Guru se-Lampung

Pemprov Lampung Sosialisasi Bahaya Terorisme dan Radikalisme Kepada Siswa dan Guru se-Lampung

--

"Selain itu, emosi mereka belum stabil dan senang terhadap tantangan," kata Fahrizal.

BACA JUGA:Pemprov Gelar Acara Pelepasan Chusnunia Chalim, Arinal Terimakasih Segala Upaya Selama Menjabat Wagub

Fahrizal menjelaskan bahwa pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan terorisme tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah saja. 

Lanjutnya, ini merupakan tugas dan tanggunggjawab seluruh elemen, komponen dan rakyat Indonesia termasuk kita semua yang hadir pada kegiatan ini.

"Pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan terorisme harus dilakukan secara kolektif, terkoordinasi, sinergi dan terpadu yang melibatkan seluruh komponen-komponen bangsa dan elemen-elemen masyarakat agar pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan terorisme dapat berjalan efektif dan komprehensif," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung Ria Andari yang juga Ketua Pelaksana Sosialisasi menjelaskan bahwa kegitan ini bertujuan untuk mewujudkan rasa perduli, serta memberikan pemahaman kepada tenaga pendidik tentang bahaya terorisme dan radikalisme. 

BACA JUGA:PT SJIM Sudah Lengkapi Surat Pengajuan Izin KKPRL, DKP Lampung: Aktivitas Diberhentikan Tunggu Izinnya Keluar

"Melalui kegiatan ini diharapkan seluruh peserta dapat memahami, dan memiliki wawasan dasar mengenai bahaya terorisme dan radikalisme sehingga tidak mudah terhadap pengaruh atau doktrin pemikiran-pemikiran yang eksetrem," terangnya.

Ria Andari menambahkan bahwa kegiatan akan berlangsung 7-8 November 2023 dengan narasumber pada Plh. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Provinsi Lampung, Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Kepala Bagian Analisis Kepolisian Daerah Provinsi Lampung, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinai Lampung, serta menghadirkan Pendiri NegaraI slam Indonesia Crisis Center. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: