Akui Suplai Batu dari Galian C Illegal, Camat Lumbok Seminung Langgar Kode Etik ASN?
Camat Lumbok Seminung Erwin Ardiansyah Putra--
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Tambang Galian C tak berizin alias ilegal di Lampung Barat hingga kini masih terus beroperasi.
Tapi sepertinya para pengelola tetap lepas dari penindakan pemerintah maupun aparat penegak hukum.
Alasan klasiknya ialah soal adanya peralihan perizinan ke pemerintah provinsi dan dialihkan lagi ke pemerintah pusat.
Parahnya lagi, dalam aktivitas penambangan material batu dari galian C illegal justru dikelola oleh oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pemkab Lambar atau yang sebelumnya juga telah diakui oleh Camat Lumbok Seminung, Erwin Ardiansyah Putra.
BACA JUGA:Soal Peningkatan Kualitas SDM, Fraksi Gerindra Tuding Pemkab Lampung Barat Tak Serius
Ratusan bahkan ribuan kubik batu dari tambang galian C illegal itu digunakan untuk menyuplai proyek pembangunan talud dalam kegiatan peningkatan struktur dan rehabilitasi jalan Pagar Dewa-Lumbok Seminung milik PT Suci Karya Budinusa (Subanus) selaku pemenang tender dengan nilai kontrak sebesar Rp46 miliar bersumber dana intruksi presiden (Inpres) tahun 2023.
Pada dasarnya, meski tidak ada ketentuan yang melarang dengan tegas PNS untuk mempunyai usaha sampingan, baik yang diatur dalam undang-undang ASN ataupun peraturan pemerintah yang telah di perbaharui berdasarkan PP Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Namun, sebagai PNS yang memiliki usaha sampingan tetap harus memperhatikan Kode Etik PNS yang diatur di dalam peraturan pemerintah (PP) nomor 42 tahun 2004.
Bunyi PP tersebut jelas bahwa PNS diantaranya dilarang, menyalahgunakan wewenang, menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan, menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan, meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan, melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani.
BACA JUGA:Kemeriahan Pemilu Mulai Tersuguh, Para Caleg Mulai Perkenalkan Diri Lewat Banner
Namun untuk membuktikan dugaan pelanggaran kode etik itu, hingga saat ini Aparatur Pemeriksa Internal Pemerintah (APIP) Inspektorat Lampung Barat masih memproses dan belum juga menyimpulkan hasil pemeriksaan Camat Lumbok Seminung Erwin Ardiansyah Putra yang selain menjadi penyedia atau penyuplai batu dari tambang galain c illegal juga diduga terlibat langsung dalam proyek tersebut.
Terpisah, Inspektur Lambar Ir Sudarto melalui Irban V Puguh Sugandhi mengaku saat ini penyusunan laporan hasil audit atau pemeriksaan oknum camat tersebut masih berjalan.
“Masih kami susun, mudah-mudahan beberapa hari kedepan, dalam pekan ini bisa Dto Pak Inspektur dan kemudian disampaikan kepada Pak Sekda,” singkat Puguh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: