Mantap! Mitra BUMDes Tanjung Raya Panen Perdana Komoditi Hortikultura

Mantap! Mitra BUMDes Tanjung Raya Panen Perdana Komoditi Hortikultura

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tanjungraya, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat melaksanakan panen perdana komoditi hortikultura, jenis wortel yang merupakan unit usaha baru bidang pertanian besutan Peratin Tanjung Raya, Johan Safri.

Panen perdana wortel di lahan seluas 6 rantai atau berkisar 4.800 M2 itu dipimpin langsung oleh Peratin Tanjung Raya Johan Safri dihadiri Sekcam Sukau Galih Joko Purnomo, tenaga pendamping desa, pendamping lokal desa, pengurus BUMDes dan para mitra BUMDes.

Untuk diketahui sebelumnya di tahun anggaran 2023 ini, pemerintah pekon setempat akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp250 Juta untuk memulai unit usaha di bidang penyertaan modal pertanian sekaligus mengoptimalkan pengelolaan sampah secara mandiri.

Peratin Tanjung Raya Johan Safri mengatakan, dua unit usaha baru BUMDes itu saat ini sudah mulai berjalan, khususnya pada unit usaha pertanian akan dilangsungkan panen perdana wortel pada 25 September mendatang.

BACA JUGA:Ada 2.258 Formasi untuk Lulusan SMA/SMK, Ini Syarat Khusus Pendaftaran CPNS Penjaga Tahanan Kejaksaan Agung

“Semoga ini menjadi awal usaha yang baik, dimana hari ini kami mengadakan panen perdana wortel pada lahan seluas enam rantai. Perkiraan hasil panen mencapai sekitar 5 ton. Untuk harga juga Alhamdulillah relatif stabil yaitu berkisar Rp5 Ribu per kilogram,” ungkap Johan. 

Johan mengatakan, Pekon Tanjung Raya merupakan salah satu sentra penghasil komoditi pangan sayur-mayur di Kabupaten Lambar, dan pihaknya memanfaatkan peluang usaha itu dengan kembali membangkitkan BUMDes untuk memberikan akses modal dan menjalin kemitraan dengan petani.

“Penyertaan modal ini bukan berupa uang tunai tetapi berupa penyediaan modal sarana prasarana mulai dari bibit, pupuk maupun obat-obatan pertanian sampai dengan panen,” paparnya.

Tidak sampai disitu saja, dalam kemitraan usaha ini, BUMDes bertanggung jawab penuh untuk mencarikan pembeli atau sasaran pasar hasil panen sehingga usaha benar-benar terkelola mulai dari hilir ke hulu.

BACA JUGA:Rekanan Proyek Parkir GSG Bung Karno Pastikan Tindaklanjuti Temuan Dinas PUPR

“Dalam unit usaha ini persentase pembagian hasil ialah 70/30 persen, 70 persen untuk petani dan 30 persen untuk BUMDes. Tapi itu kalau berbicara keuntungan, kalau merugi, maka kerugian akan ditanggung bersama atau 50/50 persen,” jelasnya.

Akan tetapi, kata dia, dalam kegiatan usaha hortikultura potensi kerugian sangat kecil, sepanjang petani tidak menanam sayuran yang tingkat kegagalannya tinggi seperti cabai dan tomat. Sebab dua komoditi sayur mayur ini sangat rentan terhadap penyakit.

“Sepanjang hasil panen punya kualitas yang bagus, walaupun harganya murah modal pasti bisa kembali, yang tidak kita diperbolehkan adalah menanam tanaman yang rentan terhadap penyakit seperti cabai dan tomat, karena biaya obat dan perawatannya tinggi jadi kita pilih tanaman yang tidak terlalu beresiko,” imbuh dia. 

Sementara, Sekcam Sukau Galih Joko Purnomo menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah pekon, pengurus serta mitra BUMDes Tanjungraya karena meskipun merupakan unit usaha baru namun sudah mulai produktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: