Jenguk Bayi Penderita Katarak, Camat Belalau dan Kapuskes Ajak Keluarga Berobat

Jenguk Bayi Penderita Katarak, Camat Belalau dan Kapuskes Ajak Keluarga Berobat

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Camat Belalau, Kabupaten Lampung Barat Mat Suhyar bersama Kepala UPT Puskesmas Kenali Romaita didampingi Peratin Sukamakmur Saukani mengunjungi keluarga Muhamad Syakir Mubarok seorang bayi berusia enam bulan penderita penyakit katarak bayi.

Kedatangan sejumlah unsur pimpinan kecamatan itu untuk membujuk dan mengedukasi kedua orang tua bayi tersebut agar dapat segera mendapat pengobatan secara medis atas penyakit yang diderita buah hatinya tersebut. 

BACA JUGA:Konstruksi Dirubah, Dinas PUPR Buat Tanjakan Lumbok Seminung Lebih Landai

Camat Belalau Mat Suhyar didampingi Kepala UPT puskesmas Kenali Romaita mengatakan, kedatangan pihaknya menemui langsung keluarga bayi tersebut adalah untuk membujuk dan memberikan pemahaman kepada orang tua bayi tersebut agar bersedia untuk segera mengobati buah hatinya tersebut.

“Secara ekonomi kondisi keluarga memang tidak mampu, akan tetapi mereka ini sudah terakomodir dalam program BPJS, jadi tidak ada kendala untuk memperoleh pelayanan kesehatan, tapi karena orang tuanya berfikir kalau berobat masih harus keluar biaya dan juga berfikir nantinya harus dirujuk keluar daerah, jadi untuk itulah kami temui dan beri pemahaman,” ujarnya.

BACA JUGA:4 Warga Terserang DBD, Puskesmas Batu Kebayan Gerak Cepat Lakukan Pencegahan-Penanggulangan

Lanjutnya, penyakit katarak bayi ini diderita oleh ananda M Syakir sejak ia lahir, bahkan selain M Syakir penyakit serupa juga dialami oleh sang kakak yaitu Samrotul Fuadah (10). 

Bahkan selain tidak dapat melihat, sang kakak juga tidak bisa berjalan karena mengalami cacat pada bagian tulang kakinya.

BACA JUGA:Buktikan Sendiri! Cukup Nonton Video Langsung Dapat Saldo DANA Gratis

Yang terpenting, menurutnya, bagaimana mereka bisa mendapat pengobatan. Sebetulnya M Syakir dan kakaknya sudah mendapat rujukan dari RSUD Alimuddin Umar ke RS Imanuel Bandar Lampung untuk ditangani, tapi orang tuanya belum bersedia berangkat karena berbagai alasan yang kami sampaikan tadi.

“Tapi Alhamdulillah setelah kita bujuk dan beri pemahaman orang tuanya sudah mengerti dan mudah-mudahan dalam waktu dekat kedua anaknya tersebut bisa segera diobati dan insyaallah bisa jauh lebih baik nantinya,” harapnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: