Proyek Belasan Miliar BPBD Lambar Belum Sentuh Longsor Pemukiman di Way Tenong

Proyek Belasan Miliar BPBD Lambar Belum Sentuh Longsor Pemukiman di Way Tenong

Lokasi longsor di pemukiman warga Pekon Karang Agung Way Tenong--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Menindaklanjuti terkait kegiatan konstruksi yang ditangani Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat Tahun 2023 ini hingga mencapai belasan miliar tersebar di beberapa kecamatan. 

Dan beberapa waktu lalu mendapat sorotan dikarenakan dianggap tidak transparan karena tidak tampak adanya plang proyek atau terkesan proyek siluman. 

Hingga mendapatkan klarifikasi dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar Padang Priyo Utomo, S.H., jika papan ada namun di pasang di ujung lokasi kegiatan. 

Dimana tahun ini kegiatan fisik yang dikelola BPBD Lambar tersebar di beberapa titik dengan nilai yang cukup menakjubkan, seperti pembangunan jalan ruas Argomulyo Kecamatan Batu Ketulis yang telan dana Rp2 Miliar lebih, rehabilitasi jaringan irigasi wilayah Kecamatan Kebun Tebu anggaran Rp1 Miliar lebih, rehabilitasi jaringan irigasi Dam Parit di Kecamatan Bandar Negeri Suoh yang telan anggaran Rp6,9 miliar, rehabilitasi jaringan irigasi Citamulia, Kebun Tebu, nilai anggaran Rp2,6 miliar. 

BACA JUGA:Begini Kronologi Penangkapan Ketiga Orang Ngaku Wartawan yang Diduga Memeras Peratin

Justru mendapatkan tanggapan yang berbeda, sebagaimana dikatakan salah satu pemerhati pembangunan Jefri Ardiansyah. 

Pada kesempatan itu pihaknya mengapresiasi pembangunan yang dilaksanakan pemerintah melalui berbagai instansi yang berkompeten. Diantaranya yang dikelola BPBD Lambar yang di sebutkan dana hibah pusat. 

Pihaknya menyampaikan sesuai dengan fungsinya BPBD Lambar diminta juga untuk memprioritaskan juga pembangunan ataupun penanggulangan yang mendesak. 

Seperti penanganan longsor di beberapa lokasi yang telah mengancam masyarakat, seperti longsor di pemukiman Pekon Mutaralam dan di Pekon Karang Agung, Kecamatan Way Tenong. Dimana di dua titik longsor itu telah menyeret rumah warga.  

BACA JUGA:Kinerja Perbankkan di Provinsi Lampung Tumbuh Positif, Meningkat 6,21 Persen

Dan telah berjalan kurang lebih dua tahun, tapi tidak dapat sentuhan walaupun pengecekan sering kali dilakukan. 

"Harapan saya pemerintah khususnya BPBD bukan hanya memperjuangkan dan merealisasikan pembangunan yang sifatnya peningkatan. Melainkan justru lebih baik fokuskan penanganan lokasi bencana yang memang membutuhkan penanganan serius," ucapnya. 

Lanjut pihaknya, jika di dua titik tersebut diberikan pembangunan minimal bronjong, dimungkinkan anggaran yang dibutuhkan tidak sampai miliaran sebagaimana anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan yang sedang berlangsung dan dikeluhkan pengerjaannya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: