Ratusan Hektar Lahan Persawahan di Lampung Barat Berpotensi Kekeringan

Ratusan Hektar Lahan Persawahan di Lampung Barat Berpotensi Kekeringan

Kepala DTPH Lambar Ir. Nata Djudin Amran--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Lahan persawahan seluas 497,8 hektar di Kabupaten Lampung Barat berpotensi kekeringan akibat musim kemarau.

“Sesuai dengan laporan sementara dari penyuluh pertanian yang telah kita terima setidaknya ada 497,8 hektar areal persawahan yang tersebar di delapan kecamatan berpotensi mengalami kekeringan,” ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Ir. Nata Djudin Amran, Selasa (29 Agustus 2023).

Nata merinci lahan persawahan seluas 497,8 hektar yang berpotensi kekeringan tersebut tersebar di Kecamatan Suoh 117,8 hektar, Kecamatan Lumbok Seminung 5,5 hektar, Kecamatan Bandar Negeri Suoh 335 hektar, Kecamatan Air Hitam 4,25 hektar, Kecamatan Sumberjaya 2,5 hektar, Kecamatan Batu Brak 9,75 hektar, Kecamatan Pagar Dewa 20 hektar dan Kecamatan Batu Ketulis 3 hektar. 

“Lahan persawahan seluas 497,8 hektar itu bukan mengalami kekeringan tapi berpotensi kekeringan. Karena bisa saja dalam dua atau tiga hari ini turun hujan,” kata dia.

BACA JUGA:Nenek Juriah Kembali Mendapat Uluran Bantuan dari Camat, Kapuskesmas dan Pekon

Untuk antisipasi terjadi kekeringan, lanjut Nata, upaya dari DTPH yaitu telah mengusulkan kepada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi untuk bantuan mesin pompa air dan sumur dangkal. 

“Kita sudah meminta bantuan kepada pemerintah pusat dan provinsi agar di Lampung Barat mendapatkan bantuan mesin pompa air dan sumur dangkal. Sejauh ini kita masih menunggu realisasi dari mereka,” ujar Nata.

Ia menghimbau kepada masyarakat Lampung Barat, dengan kondisi saat ini agar lebih baik mengupayakan untuk membeli peralatan secara mandiri dan menggerakan masyarakat untuk bergotong royong. 

“Misalnya bergotong royong membeli mesin pompa air dan melakukan pemasangan pipa dari mata air untuk dialirkan ke lahan persawahan sehingga ketersediaan air di lahan persawahan cukup dan tidak mengalami kekeringan. Selain itu juga melakukan pembenahan pada jaringan irigasi,” kata dia seraya menambahkan, masyarakat harus berkreasi dan tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah, apalagi dengan kondisi saat ini anggaran daerah terbatas.

BACA JUGA:Tim Nakes Puskesmas Batu Kebayan Berikan Pelayanan Imunisasi di Sekolah

Dengan membeli peralatan secara mandiri maka manfaatnya selain rasa memiliki tinggi juga perawatannya akan lebih terjamin. 

"Saya mencontohkan untuk wilayah Lumbok Seminung itu sumber airnya sangat besar di daerah atas, namun karena banyaknya patahan vulkanik menyebabkan air tidak bisa mengalir hingga daerah bawah yang akan habis menyerap ke perut bumi, nah petani di wilayah itu seharusnya melakukan pembenahan seperti memasang pipa dan lainnya, sehingga pada saat kemarau seperti sekarang ini kebutuhan air untuk lahan persawahan bisa tetap terpenuh,” tegas dia.

Lalu untuk daerah lahan pertanian hortikultura, lanjut Nata, petani harus membuat bak-bak penampungan yang memungkinkan bisa menyimpan air yang banyak sehingga petani bisa tetap melakukan penanaman dan produksi tidak terhambat.

"Harusnya El Nino ini jangan dianggap sebagai satu musibah semua, harus kita lihat ada keuntungan, dengan sumber air yang masih tersedia saat ini, harusnya dimanfaatkan secara baik, dan tidak menutup kemungkinan hasil produksi kita justru akan mendapatkan pangsa pasar dan harga jual yang lebih baik di musim kemarau ini," tutupnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: