Petugas Kementerian Berikan Tanggapan Prihal Sulitnya Pemasaran Ikan Nila Lampung Barat

Petugas Kementerian Berikan Tanggapan Prihal Sulitnya Pemasaran Ikan Nila Lampung Barat

Ikan Nila--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Petugas Kementerian Kelautan dam Perikanan RI Gingin Margiana Argasasmita berikan tanggapan menyikapi masalah sulitnya penjualan ikan air tawar (nila) di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang ancam gulung tikarnya pelaku usaha perikanan setempat.

Di sampaikan Gingin, sejak sepuluh tahun ini khususnya perkembangan peternakan ikan nila di Kabupaten Lambar cukup pesat, hal itu selain kemauan masyarakat yang tinggi dalam mengembangkan usaha, juga karena dukungan wilayah yang baik untuk perikanan ikan nila

Namun, tren positif pelebaran dan perkembangan budidaya ikan, tidak sebanding dengan sektor pemasaran, sehingga ketika terjadi masa panen ikan serentak, baik antar kabupaten maupun antar provinsi, maka pangsa pasar tidak mampu menampung jumlah produksi ikan. 

Dan saat situasi itu terjadi maka ikan yang mudah di peroleh, lebih di prioritaskan para pebisnis, karena menghitung jarak tempuh yang mempengaruhi biaya operasional yang lebih minim dan berimbas pada turunnya nilai jual.  

BACA JUGA:Kenakan Pakaian Adat, KPU Pesisir Barat Gelar Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-78

Disampaikannya, Lubuk Linggau merupakan wilayah khususnya di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang produksi ikannya masih melimpah, sedangkan pemasaran ikan di Kabupaten Lambar, Provinsi Lampung umumnya ketergantungan dengan sumbagsel.  

Karena itu Gingin memberikan solusi ada dia opsi dalam menjaga stabilitas produksi dan pemasaran, sistem penjualan peternak konsisten dalam penjualan dengan pihak pembeli yang selama ini menjadi mitra.

Opsi kedua hadil tetap di jual kepada pemasar, tapi pelaku juga melakukan usaha jual secara mandiri dengan masyarakat untuk mengurangi tingkat rasio menurun. 

"Memang tidak bisa dipungkiri imbasnya bukan terjadi di Lambar, di  Sumbagsel rata-rata ada masa ikan lagi up, sedangkan kebutuhan dengan hasil produksi tidak seimbang," urainya.

BACA JUGA:Kecamatan Pesisir Selatan Gelar Upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI

Selain dari pada itu di Kabupaten Lambar masih kurangnya minat kelompok usaha ikan bidang pengolahan hasil perikanan. 

Sementara di wilayah lain jika situasi seperti ini kelompok penampung ikan atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mencari ide kreatif. Seperti ikan dari pelaku menjadi makanan olahan. 

Keterangan dari beberapa pengusaha ikan di Kecamatan Kebuntebu, faktor sulitnya penjualan dan turunnya harga karena hampir semua daerah penghasil ikan sedang masa panen. 

Seperti ikan yang datang di pasaran dari Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Riau dan di skup Provinsi Lampung di Bukit Kemuning Lampung Utara dan Lampung Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: