Penjarahan Sawit di Lahan PT KCMU Jadi Pemicu Bentrokan Berdarah

Penjarahan Sawit di Lahan PT KCMU Jadi Pemicu Bentrokan Berdarah

Kuasa Hukum PT KCMU, Fajri Safii, S.H.--

BACA JUGA:Komunitas Pendaki dan Pecinta Alam akan Kibarkan Merah Putih di Puncak Gunung Pesagi

Terkait persoalan lahan itu jelas alas haknya milik PT KCMU, jika ada masyarakat yang mengatasnamakan kepemilikan lahan silahkan tunjukan alas haknya.

“Yang pasti pada persoalan konflik tersebut kita berharap ada penagakan hukum yang jelas,” ungkapnya.

Sementara itu, Manager Umum PT KCMU, Pieter, S.E., mengatakan, saat ini dari perusahaan masih mempelajari mengenai konflik yang terjadi antara kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Pambers dengan masyarakat yang merupakan mitra PT KCMU, termasuk mempelajari siapa pelakunya, dan kuasa hukum PT KCMU juga telah memberikan penjelasan mengenai hal itu.

“Sejauh ini situasi di kantor PT KCMU masih kondusif, begitu juga dilokasi perkebunan sawit pasca kejadian konflik itu. Kita juga minta agar masyarakat sesama mitra PT KCMU untuk bisa terus berkoordinasi dengan mitra lainnya,” pungkasnya.

BACA JUGA:Pembangunan Paving Blok Program Ketahanan Pangan Tahun 2022 Dipresiasi Masyarakat Sumberjaya

Diketahui sebelumnya, sejumlah warga mengalami luka bacok akibat sabetan benda tajam dalam kejadian bentrok antara masyarakat dengan pihak dari PT KCMU di lokasi perkebunan sawit yang ada di Simpang Lima, Kupang, Pekon Marang Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), sekitar pukul 16.00 Wib, Selasa (15/8/2023).

Peratin Marang, Surdi, mengatakan bahwa, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut, namun yang jelas bentrok yang terjadi itu antara masyarakat petani dengan pihak dari PT KCMU. Saat ini juga masih ramai warga di kediamannya.

“Kejadian itu menyebabkan beberapa warga mengalami luka bacok dan sempat dilarikan ke Puskesmas Biha. Dalam kejadian itu juga ada satu unit mobil Suzuki Carry muatan Tbs kelapa sawit di lokasi kejadian yang dibakar,” katanya.

Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Biha, Abdullah Laupe, S.K.M, M.M., membenarkan jika ada warga yang dilarikan ke Puskesmas Biha ini karena mengalami luka bacok yang diketahui akibat bentrokan yang terjadi di Pekon Marang tersebut. 

BACA JUGA:APBD Lampung Barat Terserap Rp465,454 Miliar

Adapun warga yang mendapat perawatan di Puskesmas Biha ini yakni atas nama Dedi warga Pekon Pagar Bukit Kecamatan Bangkunat mengalami luka bacok di bagian punggung kanan dan kiri.

“Kemudian, Sutejo warga Pekon Tanjung Kemala Kecamatan Bangkunat, mengalami luka bacok di bahu kiri sampai ke tulang dan untuk pasien ini harus mendapat penanganan lebih intensif,” jelasnya.

Selanjutnya, pasien atas nama Kadi Suswanto, warga Pekon Pagar Bukit, Kecamatan Bangkunat mengalami luka lecet dibagian dada, serta Bardi Arza warga Pekon Sumber Agung Kecamatan Ngambur, mengalami luka lecet dibagian dada.

“Ada dua pasien yang mengalami luka serius, dan saat ini juga.masih dalam perawatan intensif di Puskesmas Biha,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: