Mengenal Sejarah Kota Metro Lampung serta Nama yang Berasal dari Belanda

BACA JUGA:10 Negara Terkaya di Dunia, Puncak Kesejahteraan dan Kemakmuran

Hal tersebut dilatarbelakangi dari kolonisasi yang datang dari berbagai daerah di luar wilayah Sumatera yang masuk ke daerah Lampung.

Paling relevan juga adalah, Metro ini juga berasal dari bahasa Belanda, ini yang didukung kuat dengan sejarah dan berdirinya sebuah landmark yang berupa menara yang dinamakan Menara Meterm yang berada di Taman Merdeka, Alun-Alun Kota Metro itu sendiri.

Awalnya, wilayah ini sebagai pusat pemerintahan Onder Distrik (setingkat kecamatan). Kota Metro yang sempat dipimpin oleh Raden Mas Sudarto sebagai asisten kepala distrik pertama.

Onder Distrik yang dikepalai oleh Asisten Demang, sementara Distrik sendiri dikepalai oleh seorang Demang. Sedangkan untuk atasan dari pada Distrik merupakan Onder Afdeling yakni seorang Controleur yang berkebangsaan Belanda.

BACA JUGA:7 Negara Ini Memiliki Cadangan Minyak Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan Berapa?

Selama masa periode yang sama, pemerintah kolonial Belanda juga membangun lebih banyak jalan, serta klinik, kantor polisi, dan kantor administrasi.

Pada tahun 1941 dibangun juga sebuah masjid, dan kantor pos, serta pasar yang terbilang besar, dan ada juga penginapan, dan pemasangan listrik serta saluran telepon.

Pengembangan yang berikutnya dibangunnya irigasi untuk mengaliri persawahan dan memastikan tanaman yang sehat. Belanda mempekerjakan Ir. Swam untuk merancang sistem irigasi tersebut.

Dengan menggunakan desain yang dikenal dengan nama tanggul selebar 30 meter dengan kedalaman 10 meter saluran irigasi dari Sungai Way Sekampung ke Metro.

BACA JUGA:Mengenal Suku Baduy yang Jauh dari Kemajuan Teknologi

Yang mana pada zaman kemerdekaan, nama Kota Metro tidak diubah dan tetap menggunakan nama Metro. 

Dengan berlakunya Pasal 2 Peraturan Peralihan Undang-undang Dasar 1945 maka Metro Termasuk dalam bagian Kabupaten Lampung Tengah yang dikepalai oleh seorang Bupati. Bupati yang pertama menjabat adalah Burhanuddin (1945-1948).(*)

Sumber: