4 ASN Diperiksa Terkait Dugaan Penganiayaan di BKD Lampung, Fredy: Baru Kabid Mutasi yang Mengaku

4 ASN Diperiksa Terkait Dugaan Penganiayaan di BKD Lampung, Fredy: Baru Kabid Mutasi yang Mengaku

Insfektur Provinsi Lampung Fredy--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dugaan Penganiayaan yang terjadi di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung oleh oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) terus berlanjut. 

Inspektur Provinsi Lampung, Fredy mengatakan, pihaknya saat ini tengah memeriksa empat ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung. 

"Jadi semua yang terlibat kita periksa. Total empat orang yang diperiksa yaitu Kabid Pengendalian Mutasi dan Pemberhentian Pegawai BKD Lampung serta tiga lainnya merupakan ASN non struktural," jelasnya. 

Ia juga menambahkan, dari hasil pemeriksaan tersebut, saat ini Gubernur Lampung Arinal Djunaidi telah membebastugaskan Kabid Mutasi BKD Lampung yang dimaksud. 

BACA JUGA:Soal Dugaan Lakukan Penganiayaan, Kabid Mutasi BKD Lampung Dicopot

"Hari ini Pak Gubernur sudah menonjobkan yang bersangkutan. Sembari proses hukum di APH. Nanti baru tindakan selanjutnya," ujarnya.

"Yang jelas salah satu sanksi yang sudah diberikan adalah pencopotan dari jabatan," sambungnya. 

Fredy juga menjelaskan hingga saat ini dari hasil pemeriksaan baru satu orang yang mengakui yakni Kabid Pengendalian Mutasi dan Pemberhentian Pegawai BKD Lampung. 

Sebelumnya, Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung diduga menganiaya juniornya dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang magang di Kantor BKD Lampung. 

BACA JUGA:Jadwal Seleksi CASN 2023 Resmi Dirilis, Catat Tanggalnya

Salah satu Paman Korban angkat bicara yakni Edy Syahri merupakan paman Ahmad Farhan salah satu korban penganiayaan yang dilakukan oknum ASN di Kantor BKD Lampung mengatakan bahwasanya Farhan baru sekitar satu minggu magang di BKD Lampung. 

"Menurut cerita Ponakan saya ini ada 6 orang. Satunya cewek disuruh pulang dan kelima orang dianiaya dan ponakan saya Farhan yang paling parah," ungkapnya saat memberikan keterangan di halaman kantor BKD Provinsi Lampung, Rabu 9 Agustus 2023.

Ia juga menerangkan bahwasanya saat penganiayaan korban ditutup mata dan pukuli hingga sulit bernapas. 

"Memang benar saat penganiayaan mereka ditutup mata. Sampai ponakan saya angkat tangan karena tidak bisa napas," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: