Tak Targetkan Omzet, BUMPekon Buay Nyerupa Berupaya Ringankan Kebutuhan Masyarakat
Peratin Buay Nyerupa Ahmad Naser--
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dengan memanfaatkan potensi wilayah sebagai salah satu sentra wilayah penghasil komoditi pangan jenis beras di Kabupaten Lampung Barat.
Pemerintah Pekon Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau, sejak lima tahun terakhir menggerakan Badan usaha milik pekon (BUMPekon) pada unit usaha penyediaan jasa sewa fasilitas pengolah lahan pertanian yakni hand traktor.
Selain unit usaha tersebut, pemerintah pekon juga konsen dalam penyediaan pelayanan jasa sewa perlengkapan hajatan diantaranya tarub dan panggung.
Meski keuntungan tidak terlalu signifikan, namun hadirnya unit usaha BUM Pekon itu telah banyak membantu dan berkontribusi melayani kebutuhan masyarakat.
BACA JUGA:Dikenakan Tarif, Pasien Rujukan Puskesmas Sekincau Pertanyakan Program Ambulance Gratis
Peratin Buay Nyerupa Ahmad Naser mengatakan, bergulirnya dua unit usaha BUMPekon telah berjalan sejak tahun 2018 lalu.
“Setiap tahun tentunya ada omzet yang dihasilkan, nilainya memang belum terlalu signifikan karena sifatnya musiman seperti hand traktor yang beroperasi dua kali dalam satu tahun atau pada masa musim panen padi saja,” ungkap Naser.
Begitu juga dengan penyediaan sarana perlengkapan pesta yakni tarub dan panggung, yang cukup ramai disewa saat waktu-waktu tertentu saja atau saat memasuki bulan Muharram dan haji ditengah banyaknya masyarakat yang menggelar pesta/hajatan.
“Bagi kami yang terpenting bukan seberapa besar omzet yang dihasilkan. Tapi seberapa besar manfaat fasilitas itu untuk masyarakat yang selama ini sudah banyak membantu dan meringankan mereka,” ujarnya.
BACA JUGA:Kepala UPTD KPH Liwa Imbau Masyarakat Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan
Pihaknya menyadari bahwa BUM Pekon tidak bisa dijadikan satu-satunya motor penggerak atau penghasil PAD Pekon.
Hal itu mengingat biaya operasional pelayanan dengan jasa sewa tidak berbanding jauh.
Karena menurutnya, jika sewaktu-waktu ada masyarakat yang membutuhkan tarub untuk acara doa atau ada masyarakat yang berduka, pihak pekon punya kebijakan untuk membantu dengan cukup membayar biaya angkut saja.
“Jadi kaitan dengan omzet memang tidak ditargetkan, tapi bagaimana keberadaan BUM Pekon ini bisa menyentuh dan meringankan masyarakat,” tandasnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: