Hadiri Tradisi Apitan di Pekon Rigis Jaya, Camat Air Hitam: Sayangi Karunia Allah
--
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Masyarakat Pekon Rigis Jaya, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menggelar pengajian akbar dan tradisi Apitan.
Apitan sedekah bumi menjadi tradisi penduduk setempat dalam menjaga pemukiman dari musibah dan berakhirnya usaha dengan hasil yang melimpah seperti usaha pertanian dan perkebunan yang jadi mata pencaharian penduduk setempat.
Dalam pengajian yang di gerakkan Majelis Taklim Baitul Mukhlisin (MTBM) bertempat di wisata Kampung Kopi Sabtu 17 Juni dihadiri Camat Air Hitam Bambang Hermanto, S.Pdi, M.M., dan selaku pemberi tausiah Ustad Mashudi beberapa peratin tetangga pekon, babinsa, dan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Camat Bambang berharap semoga warga Pekon Rigis Jaya dan masyarakat Kecamatan Air Hitam senantiasa menjadi masyarakat yang beruntung, masyarakat yang senantiasa bersyukur kepada Allah dalam keadaan apapun dan dimanapun.
BACA JUGA:218 SD Negeri di Lampung Barat Bagi Raport, Sekolah Diliburkan Selama Sebulan
"Kegiatan sedekah bumi merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita melalui bumi Allah yang subur dan lestari ini," tegas pihaknya.
Untuk itu Bambang mengajak semu senantiasa meningkatkan hubungan kepada Allah SWT (Hablum minallah) dengan senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Selanjutnya menjaga hubungan baik terhadap sesama manusia (Hablum minannas) dengan senantiasa bersatu padu, peduli terhadap sesama dan yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kelestarian alam kita (Hablum minal alam).
"Mari kita jaga alam kita agar tidak rusak, menjaga kebersihan lingkungan dan tidak buang sampah sembarangan, tidak melakukan penebangan liar pohon di hutan," pesannya.
BACA JUGA:Hadiri Pelepasan Siswa, Kepala Disdikbud Pesisir Barat: Jangan Sampai Ada Siswa Putus Sekolah
Dan yang terakhir, Camat ajak warga tingkatkan kecintaan kepada Negeri Kita tercinta NKRI. Dengan menyayangi semua ciptaan Allah yang ada di muka bumi.
Peratin Rigis Jaya Sugeng menambahkan Apitan di laksanakan sebagai sarana ibadah dalam permohonan kepada Allah diantaranya tolak bala, dan masyarakat meraih panen yang melimpah serta diberikan kesehatan jasmani maupun rohani.
"Apitan ini kami laksanakan setiap tahun dimana artinya adalah hari kejepit antara Hari Raya Idul Fitri dengan Hari Raya Idul Adha," jelasnya.
Pada momentum itu Sugeng mengajak warganya untuk menyikapi musim kemarau ini dengan menjaga penggunaan api supaya tidak menimbulkan musibah, begitu juga di sektor keamanan, dengan suasana paceklik melakukan pencegahan melalui peningkatan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) seperti menjaga keamanan rumah, lingkungan dan pekon.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: