Tertinggi Jumlah Kasus Stunting, Puskesmas Intens Dampingi Posyandu di Pemangku Bumbom

Tertinggi Jumlah Kasus Stunting, Puskesmas Intens Dampingi Posyandu di Pemangku Bumbom

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Tim promosi kesehatan (promkes) bersama petugas kesehatan gizi di UPT Puskesmas Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat melakukan pendampingan kegiatan posyandu sekaligus memberikan edukasi stunting dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di pemangku Bumbon, Pekon Kotabesi, guna menekan angka stunting di wilayah pemangku dengan jumlah penderita stunting tertinggi di Kecamatan Batu Brak tersebut.

Kepala UPT Puskesmas Batu Brak Nezwan mengatakan, pemangku Bumbom merupakan wilayah dengan angka penderita stunting tertinggi di Kecamatan Batu Brak, sehingga selain intens memberikan pendampingan dalam pelayanan posyandu.

Pihaknya juga akan menjadi wilayah tersebut sebagai lokasi khusus (Lokus) kegiatan pencegahan dan penanggulangan stunting tahun 2023.

“Ya di tahun ini wilayah ini akan menjadi lokasi khusus pencegahan dan penanggulangan stunting tahun 2023, mengingat angka penderitanya masih tinggi yakni di tahun 2022 lalu ada 40 kasus, tapi sekarang sudah turun menjadi 24 kasus,” ujar Nezwan.

BACA JUGA:Bantu Ketahanan Ekonomi Keluarga, Bumiagung Salurkan BLT DD Tahap Dua kepada 26 KPM

Meski menjadi wilayah dengan angka tertinggi dalam kasus stunting, namun pihaknya memberikan apresiasi atas tingginya antusiasme masyarakat dalam mengikuti pelayanan posyandu di wilayah tersebut. 

“Antusias peserta dan kader posyandu ini sungguh luar biasa sehingga patut di apresiasi dan ini juga yang menambah semangat kita untuk mengatasi masalah stunting ini,” kata Nezwan.

Lebih lanjut ia mengatakan untuk mempercepat penurunan stunting, Puskesmas dan Posyandu terus memantau pertumbuhan balita diantaranya melalui penimbangan dan pengukuran serta pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS), pemberian vitamin, pendidikan gizi ibu balita serta penyuluhan stunting.

“Harapannya dengan terbangunnya sinergitas ini maka upaya pengendalian stunting dapat berjalan maksimal sehingga Kecamatan Batu Brak zero kasus stunting,” ucapnya.

BACA JUGA:Hadiri Wisuda MIN 2 Lambar, M Yusuf : Lanjutkan Pendidikan di Madrasah

Sebab dirinya meyakini bahwa zero kasus stunting dapat dicapai apabila seluruh kader posyandu dan Nakes bersinergi dan terus bergerak secara masif dan kontinyu.

“Karena pada prinsipnya fungsi utama posyandu ada pada deteksi awal terkait dengan saat ibu hamil dan pemantauan tumbuh kembang bayi, yang dilakukan secara rutin sehingga bila ada masalah pada pertumbuhan anak pada usia 0-23 bulan dapat segera terdeteksi,” imbuhnya.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: