Produksi Kopi Lampung Barat Anjlok, Petani Minta Keringanan Utang Bank

Produksi Kopi Lampung Barat Anjlok, Petani Minta Keringanan Utang Bank

Produksi kopi di Lampung Barat kian anjlok--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Tahun ini harga jual komoditas kopi Kabupaten Lampung Barat mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Namun situasi tersebut tidak terlalu mempengaruhi ekonomi masyarakat khususnya para petani hal itu dikarenakan buah kopi yang mengalami penurunan cukup drastis.

Arif Rahman, salah satu pemerhati perkebunan kopi di Kecamatan Pagar Dewa menyampaikan tingginya harga jual kopi yang sempat hampir menyentuh Rp40.000/kg, bahkan digadang-gadang oleh banyak pihak harganya akan terus melambung

 

BACA JUGA:Didominasi Pelajar, Pengunjung Perpusda Lampung Barat Tembus 2.089 Orang

Ini merupakan kabar baik untuk sektor perkebunan kopi di bumi skala itu. Pasalnya seingat dirinya harga ini baru kali pertamanya terjadi. 

Namun, kekhawatiran justru muncul dikalangan para petani saat ini, mereka terancam tidak mampu membayar utang seperti dengan bank maupun bentuk lainnya lantaran anjloknya produksi kopi.

Tidak dapat dipungkiri, pinjaman seperti program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan bentuk modal lainnya sangat membantu para petani kopi dalam pengolahan kebun imbas keterpurukan ekonomi dampak Covid-19 dan utamanya dalam beberapa tahun hasil kopi terus menurun.

 

BACA JUGA:Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, SDN 1 Sukapura Razia Sampah dan Tanam Tanaman Hias di GSG Bung Karno

Namun karena kecilnya hasil panen, untuk menutupi kewajiban bayar utang tersebut menjadi kekhawatiran petani, akankah mampu dipenuhi karena hasil yang anjlok.

Dan terkait kondisi itu, Arif berharap pihak bank khususnya, agar turun ke lapangan guna mengkaji terkait hasil kopi para nasabah, sebagai langkah memberikan keringanan diantaranya para peminjam diberikan kebijakan hanya bayar bunga pinjaman dulu. 

"Hampir rata-rata masyarakat yang ada urusan dengan bank mengharapkan kebijakan untuk dapat membayar bunganya dulu. Dan pokoknya tetap menjadi pinjaman lanjutan. Karena dalam ketentuan pembayaran rata-rata pinjaman bayar per tahun, atau ketika musim panen tiba," harapannya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: